Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENASIHAT Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Prof Samsuridjal Djauzi mengingatkan influenza bukan penyakit ringan jika menginfeksi orang lanjut usia (lansia) atau yang berusia di atas 65 tahun.
"Influenza itu bukan penyakit ringan yang akan sembuh sendiri. Kalau yang kena adalah orangtua kita, mertua kita, masuk rumah sakit, bisa berkomplikasi, atau bahkan meninggal," kata Samsuridjal, dikutip Kamis (25/5).
Samsuridjal memaparkan, berdasarkan hasil riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Jakarta Timur, sekitar 31% kasus Influenza Like Illness (ILI) dan 15% kasus Severe Acute Respiratory Infection (SARI) terbukti positif virus influenza.
Baca juga: Lansia Berpotensi Besar Alami Luka Dekubitus
Menurut dia, influenza bukan sekadar batuk pilek biasa atau yang sering dikenal dengan common cold. Pasalnya, influenza memiliki gejala yang lebih berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya.
Influenza juga dapat memicu serangan jantung, stroke, serta memperburuk kondisi komorbid yang sudah diderita para lansia, seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya.
"Dan berapa banyak, sih, orang usia lanjut yang tanpa (komorbid) penyakit kronik? Minimal hipertensi," imbuh dia.
Baca juga: Universitas Maranatha Adakan Pendampingan Kesehatan untuk Lansia
Di samping memperburuk kondisi komorbid, Samsuridjal melanjutkan pada 2012, influenza di Indonesia memakan biaya sekitar Rp831 miliar untuk kasus rawat jalan dan Rp540 miliar untuk kasus rawat inap.
Untuk itu, dia mengingatkan pentingnya melakukan upaya-upaya pencegahan influenza yang mirip dengan covid-19 seperti memakai masker, implementasi etika batuk dan bersin, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kontak erat, serta membatasi mobilitas.
Selain itu, penting juga untuk melakukan vaksinasi influenza tahunan, guna mengurangi kasus kematian dan rawat inap yang disebabkan oleh virus influenza.
Saat ini, ada empat strain virus influenza yang bersirkulasi secara bersamaan di alam bebas, yaitu influenza A/H1N1, A/H3N2, B/Victoria, dan B/Yamagata.
Samsuridjal mengatakan, vaksinasi influenza kuadrivalen dapat memberikan perlindungan baik terhadap strain influenza A maupun influenza B.
"Pengalaman imunisasi covid-19, prestasi kita luar biasa. Suntikan pertama sudah diberikan pada 220 juta orang. Jadi sebenarnya influenza juga bisa kita lakukan vaksinasi setiap tahun bagi yang berisiko," ujar dia.
Selain lansia, kelompok berisiko lainnya yang juga direkomendasikan melakukan vaksinasi influenza tahunan adalah penyandang diabetes, hipertensi, HIV/AIDS, asma, penyakit jantung, penyakit paru-paru, ibu hamil, pelaku perjalanan luar negeri, serta para tenaga kesehatan. (Ant/Z-1)
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) melalui tim environment, health, and safety (EHS), bekerja sama dengan tim public relations, menyalurkan 180 dosis vaksin influenza.
Lonjakan terbaru kasus covid-19 di sejumlah negara di Asia kembali menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang harus segera ditangani.
Dunia saat ini menghadapi tantangan tripledemic, yaitu situasi ketika covid-19, influenza, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV) bersirkulasi secara bersamaan.
Flu atau influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, dengan gejala umum seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, demam, dan sakit kepala.
Anak yang memiliki penyakit penyerta atau mengonsumsi obat-obatan tertentu memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi berat akibat influenza.
Jadi biasanya anak-anak mungkin kena infeksi virus ini dari tempat bermain umum bisa saja. Di sekolah atau di tempat kolam renang, atau playground.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved