Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TALASEMIA dapat ditegakkan melalui pemeriksaan analisa hemoglobin (Hb) di rumah sakit. Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hemato-Onkologi Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Teny Tjitra Sari.
"Talasemia ditegakkan melalui analisa hemoglobin. Memang tidak bisa dilakukan di Puskesmas, harus di rumah sakit yang besar, mungkin tipe B atau laboratorium swasta, supaya kita tahu bahwa ini talasemia dan jenis talasemianya," kata Teny, dikutip Minggu (14/5).
Bila di rumah sakit tipe B tidak tersedia layanan pemeriksaan hemoglobin, maka orang-orang bisa mendatangi rumah sakit tipe A seperti RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca juga: Skrining Talasemia Bisa Dilakukan Sejak Jauh Hari
Sebelum analisa hemoglobin, orangtua yang curiga anaknya mengalami talasemia bisa mengamati gejala yang muncul seperti wajah pucat, perut membuncit atau ada benjolan di perut sebelah kiri, dan anak tampak lebih kuning, dan kemudian membawa anak ke dokter umum kemudian dokter anak.
Dokter akan menanyakan beberapa hal seperti gejala dan menyarankan anak menjalani pemeriksaan darah lengkap termasuk hemoglobin, sel darah putih, keping darah, dan gambaran darah tepi.
"Yang harus diperhatikan, untuk pemeriksaan hemoglobin mungkin usia menjadi perhatian, kemudian jangan dilakukan dekat dengan transfusi misalnya baru selesai transfusi, lalu minggu depan analisa hemoglobin, jangan," kata Teny.
Baca juga: Wajah Anak Anda Pucat? Waspada Kemungkina Talasemia
Teny menyarankan analisis hemoglobin bisa dilakukan tiga hingga empat minggu setelah transfusi darah karena pada saat itu hemoglobin sudah agak turun sekitar tujuh gram per desiliter (7 g/dL).
Pemerintah sudah mulai mencanangkan pemeriksaan analisa Hb saat seorang anak duduk di kelas tujuh atau dua sekolah menengah pertama agar tahu dirinya membawa sifat talasemia atau justru normal.
"(Kalau tidak saat SMP) sebelum menikah kita harus periksa darah dulu sebenarnya. Pemerintah ingin pasangan yang menikah dalam keadaan sehat, supaya membuat keluarga yang bahagia dan sehat," kata Teny.
Kemudian, apabila seseorang sudah dinyatakan mengalami talasemia maka dia harus menjalani tata laksana dengan baik agar kualitas hidupnya di masa depan juga baik. (Ant/Z-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Indonesia belum memiliki bank data sel punca publik seperti di negara-negara lain sehingga butuh waktu lebih lama untuk menemukan donor yang cocok.
Tahun 2023 ini, peringayan Hari Talasemia Sedunia mengusung tema ‘Be aware, share, care:Strengthening education to bridge the Thalassemia Care Gap’
Lebih lanjut, golongan darah penting di ketahui karena jika sesuatu terjadi yang membutuhkan transfusi darah, dapat dengan mudah dilakukan.
Talasemia adalah kelainan genetik di mana sel darah merah tidak sempurna dan mudah pecah sehingga menyebabkan anemia kronik.
Talasemia mayor terjadi karena pernikahan antara dua orang yang sama-sama pembawa sifat talasemia atau talasemia minor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved