Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
ANGGOTA Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Agus Fitrianto menganjurkan untuk melakukan skrining talasemia jauh-jauh hari sebelum menikah, untuk mencegah kelahiran anak dengan talasemia mayor.
"Perlu digarisbawahi bahwa skrining itu dilakukan saat usia muda, mungkin idealnya SMP atau SMA, jangan mepet ketika mau menikah," kata Agus, dikutip Rabu (10/5).
Agus menjelaskan, talasemia adalah kelainan darah ketika sel darah merah tidak sempurna sehingga mudah pecah sehingga menyebabkan anemia kronik.
Baca juga: Wajah Anak Anda Pucat? Waspada Kemungkinan Talasemia
Talasemia mayor sendiri merupakan jenis talasemia berat yang membuat pengidapnya harus menjalani transfusi darah seumur hidup.
Talasemia mayor terjadi karena pernikahan antara dua orang yang sama-sama pembawa sifat talasemia atau talasemia minor.
Sayangnya, talasemia minor tidak dapat diketahui jika tidak melakukan skrining sebab umumnya tidak menimbulkan gejala.
Baca juga: Ini Alasan Pentingnya Mengenal Golongan Darah, Cegah Risiko Kesehatan
Karenanya, Agus mengatakan skrining merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah lahirnya anak dengan talasemia mayor.
"Pembawa sifat talasemia itu seperti kita, tidak ada gejalanya, tumbuh kembangnya juga relatif normal. Hanya kondisi tertentu mungkin yang kadang mereka memiliki gejala, tetapi hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan skrining. Selama kita tidak melakukan skrining maka risikonya akan terjadi risiko kelahiran talasemia berat selanjutnya," tegas Agus.
Secara sederhana, Agus mengatakan ada dua jenis skrining yaitu skrining yang prospektif dan skrining retrospektif.
Skrining prospektif adalah skrining massal yang dilakukan di daerah-daerah yang memiliki angka pembawa sifat talasemia yang tinggi. Skrining ini dimulai dengan pemeriksaan darah sederhana seperti pemeriksaan darah perifer lengkap dan indeks eritrosit.
Apabila hasil skrining menunjukkan adanya anemia dengan mikrositik atau sel darah merah yang ukurannya lebih kecil dari biasanya, maka perlu dicurigai sebagai talasemia minor sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut yaitu analisa Hb.
Sedangkan skrining restrospektif dilakukan pada keluarga inti dari pasien talasemia mayor dan dapat langsung dilakukan dengan menganalisa Hb.
Jika seseorang ternyata diketahui sebagai pembawa sifat talasemia, Agus menganjurkan untuk tidak menikah dengan orang yang juga membawa sifat talasemia, agar tidak lahir anak dengan talasemia mayor.
"Jadi, dengan mengetahui status pembawa sifat talasemia, ini tentunya akan menjadi modal yang bagus untuk merencanakan pernikahan dan pengelolaan kesehatan selanjutnya yang lebih baik," pungkas Agus. (Ant/Z-1)
Psikosomatis bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Indonesia belum memiliki bank data sel punca publik seperti di negara-negara lain sehingga butuh waktu lebih lama untuk menemukan donor yang cocok.
Ahli kesehatan keluarga dr. Meriana Virtin mengatakan Indonesia berada dalam sabuk talasemia dunia dengan angka sifat genetik 3-8% yang artinya sebanyak 8-22 juta penduduk membawa genetik.
Talasemia disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hemoglobin yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
Skrining prinsipnya menjaring atau mencari orang sakit di antara orang sehat karena tidak semua orang menunjukkan gejala.
Talasemia adalah penyakit kelainan darah yang membuat penderitanya kesulitan untuk menghasilkan hemoglobin dalam tubuh sehingga penderita akan kekurangan sel darah merah atau anemia.
Deteksi dini Talasemia, bertujuan untuk mencegah komplikasi serta untuk mengidentifikasi carrier daan penyandang Talasemia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved