Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLA hidup tidak sehat yang dijalankan sedari muda dan beberapa faktor risiko lainnya bisa memperparah sumbatan pada pembuluh darah yang menjadi penyebab penyakit jantung koroner. Hal itu dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Utojo Lubiantori.
"Jadi, plak itu adalah bagian dari dinding pembuluh darah. Plak itu tumbuh dipercepat oleh faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, obesitas, usia, dan jenis kelamin, terutama laki-laki," ungkap Utojo, dikutip Jumat (14/4).
Dokter yang menamatkan spesilasinya di Universitas Indonesia menambahkan laki-laki dengan pola hidup tidak sehat seperto merokok serta memiliki faktor risiko akan mengalami peningkatan penyumbatan pembuluh darah ketimbang perempuan.
Baca juga: Koroner dan Hipertensi, Faktor Risiko Penyebab Gagal Jantung
Hormon estrogen pada perempuan membuat kelompok jenis kelamin itu memiliki risiko yang sangat kecil mengalami penyumbatan jika tidak ada faktor risiko yang menyertai.
Namun, angka kejadian penyakit jantung koroner pada perempuan bisa menjadi sama dengan laki-laki ketika dia memasuki masa menopause.
Karenanya, Utojo menyarakan perlunya dilakukan pemeriksaan pada kelompok dengan faktor risiko dengan memiliki kebiasaan merokok.
Baca juga: Cegah Penyakit Jantung Koroner Dengan Menjalani Pola Hidup Sehat
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup perekaman elektrokardiogram (EKG), treadmill, USG jantung, CT Scan jantung, nuklir jantung, dan kateterisasi.
"Lakukan check up dengan enam item, EKG rekaman jantung, treadmill, USG jantung itu yang direkam irama jantung dan akurasinya di bawah 80%, CT scan jantung, nuklir jantung dan yang paling tepat kateterisasi Gold standard-nya karena melihat langsung," ucap dokter lulusan Leiden University Medical Center, Belanda itu.
Hingga kini, penyakit jantung masih menjadi urutan pertama penyebab kematian. Ada beberapa macam penyakit jantung, yaitu gangguan irama jantung yang biasanya diderita atlet, penyakit jantung bawaan, hipertensi, dan kelainan katup.
Sebanyak 70% penyakit jantung didominasi oleh penyakit jantung koroner, yang merupakan penyakit dasar seperti serangan jantung atau sudden death dan angina pektoris atau sakit dada.
Gejala penyakit jantung koroner bisa dirasakan seperti sesak nafas, terasa penuh, tertekan dan panas. Lokasinya tidak selalu di dada, rasa sakit bisa muncul di ulu hati, leher, rahang dan punggung.
Gejala ini akan muncul ketika sedang beraktivitas atau kelelahan.
"Kalo cepat capek berati dia sudah penurunan fungsi fisik. Ketika serangan susah dideteksi, tapi setiap timbul saat aktivitas dan selalu berulang itu termasuk angina pektoris (sakit dada)," kata Utojo.
Ia mengatakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan sumbatan pembuluh darah, perlu diperbaiki dari sisi penyakit penyertanya seperti diabetes, obesitas, kolesterol dan hipertensi.
Serta lakukan check up jika ada peluang untuk komplikasi jantung yang lebih tinggi seperti pada pria perokok.
"Perokok ada diabetik mesti cek karena peluang untuk komplikasi jantung lebih tinggi, laki-laki dengan pola hidup tidak sehat lebih tinggi risikonya," ucapnya.
Jika terjadi sumbatan pada pembuluh darah, penanganan yang tepat adalah dengan tindakan balonisasi dan pemasangan stent menggunakan teknologi IntraVascular UltraSound (IVUS) dan Optical Cohorence Tomography (OCT). (Ant/Z-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Penanganan dasar aritmia yang tidak tepat bisa menyebabkan kematian secara mendadak.
Ternyata, terdapat sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa rajin berolahraga bisa membantu menutunkan tingkat depresi.
Serangan jantung merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Penyakit jantung bawaan merupakan suatu kelainan struktural atau fungi pada jantung atau pembuluh darah besar pada jantung yang muncul sejak lahir.
Pemasangan ring di saluran pembuluh darah koroner tidak memiliki jaminan permasalahan akan selesai 100 persen.
Penanganan penyakit jantung koroner yang baik dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved