Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DOKTER spesialis jantung dan pembuluh darah RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Rarsari Soerarso menjelaskan jantung koroner, hipertensi, hingga apnea tidur merupakan beberapa faktor risiko dari terjadinya gagal jantung.
"Penyebab gagal jantung terbanyak kalau di RS Harapan Kita itu, pertama koroner dan kedua baru hipertensi," ujar Rarsari, dikutip Selasa (15/11).
Gagal jantung merupakan kondisi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana normalnya. Ketika hal ini terjadi, darah tidak mengalir lancar dan cairan dapat menumpuk di paru-paru hingga menyebabkan sesak napas.
Baca juga: Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Kini Miliki Layanan Transplantasi
Kondisi jantung tertentu seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar.
Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis) atau mungkin dimulai tiba-tiba.
Selain jantung koroner dan hipertensi, beberapa faktor lain yang juga menyebabkan gagal jantung adalah kardiomiopati atau kondisi yang mempengaruhi otot jantung, artimia, kerusakan pada katup jantung, penyakit jantung bawaan, konsumsi alkohol, merokok dan apnea tidur atau ketidakmampuan bernapas dengan benar saat tidur.
Rarsari mengatakan beberapa ciri gagal jantung yang dapat dikenali adalah sesak napas saat istirahat atau beraktivitas, kelelahan luar biasa, napas pendek, detak jantung cepat, tidak nafsu makan, batuk dan bersin setiap saat, kenaikan berat badan secara drastis, serta sering buang air kecil di malam hari.
"Biaya gagal jantung itu besar banget dan banyak orang yang enggak tahu kalau dia sudah mengarah ke gagal jantung. Dia juga akan sering bolak balik dirawat," kata Rarsari.
Berdasarkan data I-HEFCARD, 17,2% pasien gagal jantung di Indonesia meninggal saat perawatan rumah sakit. 11,3% meninggal dalam satu tahun perawatan, dan 17% akan mengalami rehospitalisasi berulang.
Menurut Rarsari, saat ini, sudah banyak pilihan untuk pengobatan gagal jantung. Yang paling utama adalah kontrol ketat atas obat dan gaya hidup serta pemantauan yang cermat.
Seiring dengan perkembangan kondisi pasien, dokter juga dapat menawarkan pilihan pengobatan yang lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya hal yang lebih buruk seperti menurunkan risiko kematian dan kebutuhan rawat inap, meredakan gejala serta meningkatkan kualitas hidup. (Ant/OL-1)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Pagi sering kali dimulai dengan terburu-buru. Namun, di balik rutinitas itu, ada kebiasaan yang diam-diam bisa merusak jantung, terutama lewat menu sarapan Anda.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved