Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBANYAK 42 titik bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Indonesia sampai dengan April 2023. Data ini diperoleh dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Meski belum memasuki musim kemarau sudah terjadi kebakaran di 42 titik," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII di Nusantara II Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
BNPB melaporkan bencana di Indonesia per 12 April 2023 mencapai 835 kali bencana didominasi dengan bencana karhutla dan bencana hidrometorologi basah seperti cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor.
Baca juga: Cegah Karhutla, Operasi TMC Dilakukan Setelah Lebaran di 3 Provinsi
Bantuan kebencanaan yang sudah disalurkan hingga April 2023 mecapai Rp1,4 triliun yang disalurkan ke 54 daerah dengan beragam kebencaan yang terjadi. Rata-rata daerah yang mendapatkan bantuan sebesar Rp250 juta jika tidak berdampak luas.
"Tidak berdampak luas maksudnya adalah dalam 2-3 hari airnya surut seperti banjir dengan logistik. Tetapi bencana yang cukup besar kami juga perlu mengeluarkan cukup banyak seperti contohnya gempa di Cianjur," ujarnya.
Baca juga: 835 Bencana Sudah Terjadi, Didominasi Karhutla dan Hidrometeorologi Basah
Gempa Cianjur Jawa Barat mengerahan satuan TNI/Polri untuk biaya makan dan operasional dan kegiatan harian dikeluarkan dana siap pakai BNPB.
Bencana paling terakhir yakni longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kepulauan Riau yang merenggut 54 orang yang tertimbun dan baru diteukan 50 orang sementara 4 orang dinyatakan hilang.
"Hal yanb harus direalokasi sejumlah 140 rumah, dan matrial didatangkan dari Palembang dan sudah dibangun 129 unit dan sisanya masih proses pengiriman melalui kapal laut," ungkapnya.
Ia menerangkan BNPB terdapat 17 daerah yang mendapatkan kesempatan mengembangkan sistem manajemen pengetahuan kebencanaan antara lain Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Nusa tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Lampung, Banten, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Barat, Bengkulu, Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sistem manajemen pengetahuan kebencanaan Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project/ IDRIP) terdapat empat fase utama yakni pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. (Z-10)
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) yang sempat melanda beberapa wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota sejak awal Juli, kini dipastikan telah padam.
BNPB mencatat sejumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di beberapa daerah seperti Kalimantan Timur.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, dipastikan sudah terus membaik.
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kesiapan lokasi, pemetaan jalur patroli strategis, dan menggalang dukungan dari pihak-pihak terkait.
Banyaknya titik panas yang selalu terpantu satelit ini disebabkan kondisi cuaca yang begitu panas dan angin kencang.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
KEBAKARAN melanda tiga petak rumah dan satu lapak rongsok di Gang Kancil I, Lenteng Agung, Jagakarsa, pada Minggu (27/7)
Ada 22 kepala keluarga (KK) dan 69 jiwa yang dapat diselamatkan dari kejadian kebakaran itu.
Selain dikakukan identifikasi terhadap korban, juga dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya kelima korban saat kebakaran terjadi.
Meluasnya kebakaran di lahan gambut di Desa Gambut Jaya tersebut, lantaran sulitnya pekerjaan pemadaman di lahan gambut yang kubahnya mencapai kedalaman 15 meter.
DINAS Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat sebanyak 951 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal 1 Januari 2025 hingga 20 Juli 2025.
Tingginya angka kebakaran juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan faktor-faktor pemicu yang kerap dianggap sepele.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved