Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon menetapkan adanya 14 titik pemantauan khusus di wilayahnya. Titik-titik tersebut merupakan daerah rawan banjir dan kontur tanah labil.
Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi menjelaskan di wilayah kerjanya sudah dilakukan inventarisasi daerah rawan. "Ditemukan 14 titik karena memiliki potensi banjir dan memiliki kontur tanah yang labil."
Untuk kerawanan banjir ada 10 lokasi di jalur rel kereta api, tersebar di KM 131+945 di Stasiun Cipunegara- Haurgeulis, KM 125+704 di
Stasiun Pegadenbaru-Cipunegara, KM 162+643 di Stasiun Terisi-Telagasari, KM 177+249 di Stasiun Telagasari-Jatibarang, KM 174+248 di Stasiun Babakan-Tangjung, KM 177+542 di Stasiun Babakan-Tanjung, di KM 187+603 di Stasiun Tanjung-Losari, KM 161+644 di Stasiun Tegal-Brebes. Juga ada di KM 252+664 di Stasiun Ciledug-Ketanggungan, KM 86+300 sampai dengan 87+000 di Stasiun Cikampek-Tanjungrasa.
Sedangkan untuk 4 titik lokasi kontur tanah labil tersebar di KM 138+500 sampai 139+000 dan 141+000 sampai 141+100 di Stasiun Haurgeulis-Cilegeh, KM 149+700 sampai 150+700 di Stasiun Cilegeh-Kadokangabus, KM 175+000 sampai 176+400 Stasiun Terisi-Jatibarang.
Pemetaan titik pemantauan khusus tersebut memudahkan penanggulangan jika terjadi bencana. "Kami juga telah melakukan upaya pencegahan," tutur Ayep.
Di antaranya dengan melakukan normalisasi saluran jalan kereta api
dari tumpukan sampah, perkuatan tubuh jalan kereta api dengan pancangan
dari rel bekas dan bronjong.
"Kami juga penempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik," lanjutnya.
Di antaranya di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon
Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug,
Ketanggungan, dan Songgom.
Alat material Untuk Siaga (AMUS) disiapkan guna mengantisipasi banjir
dan ambles dititik pemantauan khusus. Alat material untuk siaga sendiri
merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan
material, di antaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut
untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.
"Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Ciirebon untuk melakukan
pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Penilik
Jalur (PPJ) ekstra," tutup Ayep.
Dengan kesiapan yang dilakukan, dia berharap masa angkutan lebaran yang ditetapkan mulai 14 April hingga 2 Mei bisa berjalan dengan aman dan lancar. (N-2)
Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Ciwalen meluap. Kondisi itu mengakibatkan pondasi Jembatan Cibogo tergerus hingga akhirnya roboh
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Kerusakan pada bagian atap terjadi di Pasar Hanggar Cokelat dan Pasar Rakyat Jabar Juara.
Persiapan sudah dilakukan, terutama melengkapi semua peralatan guna mempercepat evakuasi di titik lokasi bencana,
BMKG memperkirakan musim hujan datang merata di Garut pada akhir November.
Harus segera disiapkan langkah-langkah antisipatif demi meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman potensi berbagai jenis bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved