Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KETINDIHAN merupakan kondisi dimana tubuh tidak dapat digerakan pada saat sedang dalam kondisi setengah sadar pada saat tidur. Selain tidak dapat menggerakan tubuh, cenderung juga tidak dapat berbicara atau mengucapkan kata-kata, merasa ditindih dibagian dada, sulit bernafas dan mengeluarkan keringat yang banyak.
Beberapa orang, menganggap bahwa ketindihan merupakan suatu kondisi paranormal yang disebabkan oleh makhluk halus. Namun, sebenarnya ketindihan dapat dijelaskan oleh medis.
Dilansir dari laman klikdokter, ketindihan atau yang disebut juga dengan kelumpuhan tidur (sleep paralysis) adalah kondisi dimana adanya ketidaksinkronan antara otak dan tubuh yang terjadi pada saat proses tidur terjadi.
Baca juga: Hati-Hati, Gangguan Tidur Jadi Salah Satu Gejala Depresi
Dalam keadaan tidur, terdapat dua fase utama yang terjadi, yaitu fase rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). Saat tidur, sebagian besar tubuh Anda akan berada di dalam fase NREM.
Pada fase tersebut, tubuh dalam keadaan rileks. Sementara itu pada fase REM, tubuh dalam keadaan rileks tetapi mata bergerak dengan cepat. Pada kondisi peralihan dari fase NREM dan REM, kadang seseorang terbangun dari tidurnya.
Baca juga: Gangguan Tidur pada Lansia, Wajar Sekaligus Berisiko Depresi
Nah, pada saat Ia terbangun dalam kondisi peralihan ini, otaknya masih dalam keadaan tidur, seluruh ototnya juga masih lumpuh karena masih dalam keadaan rileks. Alhasil, Anda akan merasakan gejala ketindihan seperti tersadar dengan kondisi badan tidak bisa bergerak.
Nantinya, beberapa saat setelah mengalami kondisi sleep paralysis, otak dan tubuh akan perlahan akan sinkron kembali sampai benar-benar terbangun dari ketindihan.
Kelumpuhan tidur umumnya bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun gejala yang dialami penderitanya kadang menimbulkan rasa takut dan cemas untuk tertidur lagi.
Penyebab Ketindihan:
Seperti penjelasan sebelumnya, ketindihan tidak terjadi karena makhluk halus atau kondisi paranormal. Namun kondisi ketidaksinkronan yang terjadi antara otak dan juga tubuh.
Selain itu, beberapa faktor seperti gangguan mental, salah posisi tidur, mengidap kondisi narkolepsi atau halusinasi, jadwal tidur yang tidak teratur, dan penyakit obstructive sleep apnea, juga dapat menjadi faktor yang meningkatkan risiko terjadinya ketindihan. (Z-10)
Casing produk kolaborasi bertajuk Reinventing Forms of The Future yang menyatukan desain cyber-mechanical dari Machine56 dengan pendekatan fashion-tech asal Singapura, Skinarma.
Nestlé Professional resmi menggebrak pasar kopi urban dengan konsep “on to go”, menghadirkan gerai sementara di titik-titik strategis untuk menawarkan kopi berkualitas.
Pemindaian tersebut memperlihatkan bahwa kedua ginjal pasien hampir terisi oleh ratusan batu kecil yang berdempetan seperti biji jagung.
DI tengah berkembangnya gaya hidup digital yang kian terintegrasi dengan perangkat audio, kebutuhan akan kualitas suara yang jernih, praktis, dan mendalam menjadi semakin penting.
Salah satu bentuk pengalaman yang semakin populer adalah program Do It Yourself (DIY), yang tak hanya melibatkan imajinasi, tetapi juga melahirkan karya personal yang penuh makna.
Pembangunan enam lapangan padel dimulai di kawasan pusat bisnis baru (CBD) Jakarta Barat. Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 3.000 meter persegI.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved