Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LEMBAGA konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (LKBH Ubhara Jaya) dan mahasiswa Fakultas Hukum Ubhara Jaya mengadakan penyuluhan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) bertajuk BPHN Mengasuh di SMAN 100 Jakarta (6/4). Penyuluhan itu bertujuan untuk mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan memahami Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua LKBH Ubhara jaya Octo lskandar mengungkapkan pendalaman materi hadir untuk menyikapi maraknya tindak pidana yang terjadi di kalangan remaja Indonesia akhir-akhir ini.
"Kami di sini untuk mengajak adik-adik semua, untuk menghindari perbuatan-perbuatan negatif yang sedang viral di media sosial seperti tawuran, perundungan, narkoba, pencurian, dan lainnya. Untuk itu, adik-adik perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Catat! Ini Makna dan Contoh Sikap Sila Ke-5 di Lingkungan Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
Pakar ilmu hukum Ubhara Jaya Hotma P Sibuea mengungkapkan Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 2 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Menurutnya, jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga saat ini bangsa Indonesia bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan.
Ia juga menerangkan komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus dilakukan. Salah satunya dengan terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru itu ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya, menjadi bagian integral dari pengamalan Pancasila.
Baca juga: BPIP dan ADEKSI Sepakat Bangun Sistem Pemerintahan Sesuai Nilai-Nilai Pancasila
“Presiden Republik Indonesia berpesan untuk senantiasa menjaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari saling menghormati, toleran, dan saling bantu, bergotong royong demi kemajuan bangsa Indonesia," jelasnya
Moderator Rika Sandria mengungkapkan banyak kerugian yang ditimbulkan jika para pelajar melakukan perbuatan yang melanggar hukum, masa depan bisa hancur.
“Oleh karena itu, jangan sampai adik-adik menghancurkan masa depan dengan melakukan hal-hal negatif, terutama yang melanggar hukum," terangnya
Perwakilan SMAN 100 Jakarta Fahmi Nurhayati mengucapkan apresiasi atas penyelenggaran penyuluhan tersebut. Ia berharap penyuluhan mampu meningkatkan kesadaran hukum para pelajar.
"Terima kasih kepada teman mahasiswa Ubhara Jaya atas terselenggaranya penyuluhan hukum yang diharapkan akan meningkatkan kesadaran hukum para pelajar. Beliau berharap semoga kegiatan penyuluhan hukum lainnya dapat dilakukan di SMA ini," tutupnya. (RO/Z-7)
Setelah melalui proses seleksi dan pengarahan, 45 siswa SMA/SMK dari 3 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang, diberangkatkan ke Dodik Rindam 3 Siliwangi.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Tim Buser Presisi kemudian melakukan pemantauan dan berhasil menangkap pelaku saat sedang mengendarai sepeda motor.
Pemberlakuan jam malam bagi para pelajar di Purwakarta, Jawa Barat mulai diberlakukan perdana, Minggu (1/6) malam, mulai pukul 21.00 hingga pukul 04.00.
Dengan berbagai pilihan kapasitas penyimpanan, Zyrex Lifebook dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran setiap keluarga.
Pendidikan kritis soal transisi energi bersih terbarukan pun semakin krusial. Sebab, krisis iklim menjadi tantangan yang akan semakin masif dihadapi generasi muda di masa mendatang.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved