Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati mengajak orangtua yang memiliki bayi untuk bisa lebih peduli pada kesehatan kulit sang buah hati.
Menurut dia, orangtua kerap kali tidak menyadari bahwa kulit bayi yang sensitif rentan menimbulkan penyakit apabila tidak dirawat dengan benar.
"Orangtua kerap kali menyepelekan kesehatan kulit bayi. Mereka tidak sadar bahwa kulit bayi berbeda dari kulit orang dewasa. Padahal kulit bayi relatif lebih mudah melakukan absorbsi dibanding kulit dewasa," kata Widyawati, dikutip Rabu (5/4).
Baca juga: Anak Usia di Bawah 4 Tahun Dilarang Konsumsi Gula
Widyawati menambahkan kondisi kulit bayi yang rentan tersebut terjadi karena kulit bayi lebih memiliki tingkat keasaman (pH) yang lebih tinggi dari orang dewasa.
Ia mencontohkan salah satu masalah kulit yang paling sering dialami bayi karena kelalaian orangtua ialah ruam popok atau diaper rash.
Ruam popok merupakan infeksi pada kulit yang dialami bayi karena penggunaan popok yang tidak tepat.
Baca juga: Masalah Ruam Popok pada Bayi Bisa Membuat Ibu Kelelahan dan Kurang Tidur
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penyakit yang kerap terjadi di bagian lipatan tubuh dan area genital bayi itu memiliki prevalensi global hingga 16,5%.
Meski tidak menimbulkan fatalitas, ruam popok mampu membuat kualitas istirahat dan kesehatan buah hati terganggu apabila tidak ditangani dengan tepat.
Penyebabnya pun beragam mulai dari ukuran popok yang terlalu ketat, kebiasaan jarang mengganti popok, hingga cara membersihkan alat genital yang tidak tepat.
Maka dari itu Widyawati membagikan beberapa langkah untuk mencegah penyakit ruam popok pada bayi.
Pertama, orangtua bisa menggunakan popok sesuai dengan berat badan anak. Tujuannya agar anak tidak terlalu banyak mengalami gesekan dengan bahan popok.
Kedua, orangtua harus rutin menggantikan popok pada bayi dan membersihkannya sebisa mungkin dengan air bersih.
Widyawati mengatakan idealnya orangtua perlu mengganti popok pada bayi setiap tiga hingga empat jam sekali sehingga mencegah penumpukan bakteri dan kuman di area penggunaan popok.
Dengan demikian, anak bisa terhindar dari penyakit ruam popok yang bisa menurunkan kualitas kesehatan anak.
Lebih lanjut, apabila ternyata kulit anak lebih sensitif, orangtua juga dapat menggunakan krim di bagian kulit bayi yang kerap bergesekan dengan popok.
"Menjaga kesehatan kulit adalah salah satu kebiasaan yang baik dan harus diajarkan sejak kecil. Dengan begitu hal ini bisa membuat anak memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya," pungkas Widyawati. (Ant/Z-1)
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Hasil survei baru menunjukkan banyak orangtua merasa stres saat menghadapi waktu makan anak-anak mereka.
Survei Ohio State University Wexner Medical Center menemukan sekitar 66% dari 1.005 orangtua merasa tuntutan menjadi orangtua membuat mereka merasa kesepian.
Untuk mencegah perilaku tantrum pada anak, perlu diterapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orangtua harus menjadi contoh yang baik pada anak.
Yuks mengenal lebih dekat apa itu helicopter parenting dan dampaknya.
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah penting untuk pencegahan polio.
Bayi memerlukan perhatian ekstra dan kenyamanan selama perjalanan, terutama ketika menggunakan motor yang memiliki kondisi dan kestabilan yang berbeda dengan mobil
Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit jantung yang terjadi akibat abnormalitas perkembangan jantung saat masih dalam janin dan berlanjut hingga setelah lahir.
Penelitian terbaru menunjukkan memberi makan selai kacang halus kepada bayi sampai sekitar 5 tahun dapat mengurangi risiko alergi kacang tanah hingga 71% di masa remaja.
Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (RUU KIA) telah disahkan menjadi undang-undang (UU) oleh DPR.
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved