Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GERAKAN pemeriksaan kesehatan dasar ke pos pelayanan terpadu (posyandu) harus digalakkan untuk mengakselerasi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sejak dini. Ini perlu dilakukan dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh.
"Banyak masalah yang bisa diatasi dari upaya pemeriksaan rutin kesehatan dasar sejak dini, seperti menekan tingkat kematian ibu dan anak serta stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah dalam pembangunan SDM kita," kata Wakil Ketua MPR koordinator bidang penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/4).
Kementerian Kesehatan mengungkapkan saat ini jumlah puskesmas tercatat 10.500 di Indonesia. Jumlah tersebut dinilai belum memadai untuk memantau kualitas kesehatan dasar masyarakat, sehingga diperlukan aktivasi segera 300.000 posyandu yang tersebar di Tanah Air untuk melaksanakan deteksi dini kualitas kesehatan dasar masyarakat.
Baca juga: Menkes Dorong Ibu Menjadi Dokter Keluarga, Gaungkan Gerakan Promotif Kesehatan
Sistem layanan kesehatan nasional, ujar Lestari, harus mampu melayani perjalanan siklus hidup masyarakat sejak lahir, remaja, dewasa, sampai lansia untuk memastikan kualitas kesehatan setiap warga negara. Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, aktivasi posyandu yang merupakan bagian dari upaya untuk memantau kualitas kesehatan dasar masyarakat merupakan langkah penting yang harus dilakukan dalam upaya mengakselerasi sejumlah pencapaian di bidang kesehatan nasional.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, tegas Rerie yang juga legislator Partai NasDem dari Dapil II Jawa Tengah, merupakan bagian dari proses untuk mewujudkan manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing di masa depan. Menurut Rerie, gerakan untuk memeriksakan kesehatan ibu dan anak di posyandu harus digalakkan kembali untuk mengatasi sejumlah masalah kesehatan yang dihadapi saat ini.
Baca juga: Komitmen Kuat Semua Pihak Penting untuk Akselerasi Pembangunan Pariwisata
Apalagi, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di 2022. Padahal, pada 2024 prevalensi stunting ditargetkan tinggal 14%. Rerie sangat berharap sejumlah upaya pembangunan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM seperti di sektor kesehatan dan pendidikan menjadi perhatian serius dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah. (Z-2)
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti lambannya implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) meski telah disahkan sejak 2022
Upaya perlindungan anak dari dampak negatif dunia maya harus menjadi perhatian semua pihak.
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan butuh kehati-hatian dalam menentukan langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan dampak gejolak ekonomi global.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved