Sabtu 01 April 2023, 12:05 WIB

STR Dokter Berlaku Seumur Hidup, YLKI: Bakal Bermunculan Dokter Abal-Abal

Dinda Shabrina | Humaniora
STR Dokter Berlaku Seumur Hidup, YLKI: Bakal Bermunculan Dokter Abal-Abal

MI/ Moh Irfan
BALEG BAHAS RUU KESEHATAN: Suasana Rapat Pleno Baleg DPR membahas RUU Kesehatan Omnibus Law, di Kompleks Parlemen, Senayan Kamis (12/1)

 

KETUA Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengingatkan betapa membahayakannya poin yang ada dalam Rancangan Undang-Undang Kesehatan soal Surat Tanda Registrasi (STR) dokter yang bakal berlaku seumur hidup.

Dia menyebut hal itu akan berpotensi melahirkan banyak tenaga kesehatan yang abal-abal atau tidak kompeten. “Saya merasa ini ada celah munculnya nakes-nakes yang abal-abal. Karena tidak diketahui format kinerjanya selama periode tertentu,” ujar Tulus dalam media briefing tentang RUU Kesehatan di Jakarta Selatan, Jumat (31/3).

Dia juga menilai jika STR berlaku seumur hidup, banyak nakes atau dokter yang sulit diawasi karena setiap periode tertentu semestinya ada pengawasan atau peninjauan ulang soal izin praktiknya. “Ini sebetulnya mengkhawatirkan ya. Dari aturan yang seperti itu juga berpotensi mengancam nyawa pasien, kita semua sebagai pasien. Pasien pasti khawatir,” tambah Tulus.

Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar menyebut pihaknya memahami mungkin saja wacana STR seumur hidup itu sebagai bentuk dari penyederhanaan birokrasi. Namun, dia juga mengingatkan bahwa keputusan untuk memberlakukan STR seumur hidup harus ada pengawasan yang ketat secara berkala agar kualitas pelayanan kesehatan benar-benar sesuai standar.

“Jadi kalau dibilang STR 5 tahun, seperti masih seperti itu. Tetapi kalau memang STR berlaku seumur hidup, izinnya mesti tetap berskala. Jadi istilahnya dia bisa, tetapi harus dipastikan kualitasnya. Kan kualitas penanganan lima tahun lalu dengan 10 tahun lalu, misalnya, kan berbeda,” jelas Timboel.

“Sekali lagi memang harus dipastikan soal kualitas tenaga kesehatan itu. Tidak hanya dokter ya, perawat, bidang, apoteker, sehingga mereka bisa memberikan kualitas terbaik untuk rakyat. Jangan ada salah diagnose dan sebagainya. Sehingga kalau ada penanganan yang tidak maksimal, pasien meninggal, korbannya lagi-lagi rakyat,” tandasnya. (H-1)

Baca Juga

Dok. Media Center Haji

Kemenkes Kirim 107 Ton Obat Antidiabetes Hingga Susu untuk Jemaah Haji

👤Windy Dyah Indriantari 🕔Minggu 28 Mei 2023, 06:35 WIB
Kemenkes mengirimkan 107 ton obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia di Arab...
Dok. UMKM Sandiuno

Kelompok Sukarelawan Ini Bantu Tingkatkan Kualitas Gen Z Sambut Bonus Demografi

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Sabtu 27 Mei 2023, 23:52 WIB
"Jadi dengan persiapan dari sekarang, kami sangat menginginkan dapat membentuk SDM yang unggul, kompetitif, tangguh dan bisa membawa...
DPR/IST

Putih Sari Minta Pemda Indramayu Berikan Perlindungan pada PMI

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 27 Mei 2023, 23:36 WIB
Pengawasan penting terus dilakukan untuk memastikan agar PMI dilindungi dari berbagai tindakan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya