Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, mengatakan saat ini Indonesia masih kekurangan 30 ribu dokter spesialis. Ia melaporkan saat ini jumlah dokter spesialis mencapai 51.949 dokter spesialis.
"Ketersediaan mencapai 51.949 dokter spesialis dengan target rasio 0,28:1.000 maka kita kekurangan 30 ribu dokter spesialis," kata Arianti Sosialisasi RUU Kesehatan di Gran Melia, Jakarta Selatan, Rabu (29/3).
Saat ini terdapat 21 penyelenggara prodi spesialis dari 92 fakultas kedokteran yang bisa menciptakan 2.700 lulusan spesialis per tahun. Namun kalau dihitung lulusan dokter per tahun dan jumlah kekurangan dokter spesialis, maka butuh waktu 10 tahun lebih untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.
Baca juga: RUU Kesehatan Cari Terobosan untuk Penuhi Kebutuhan Dokter
Dari jumlah 51.949 dokter spesialis nyatanya 59 persen membuka praktik di Pulau Jawa. Sehingga tidak ada pemerataan dokter spesialis. Meski terpusat di Jawa namun Jawa Timur masih kekurangan 488 dokter spesialis, Jawa Tengah 295, dan Jawa Barat 375. Dari semua provinsi di Indonesia daerah yang tidak mengalami kekurangan dokter spesialis hanya DKI Jakarta.
Sementara itu, Jumlah dokter saat ini sudah mencapai 180 ribu, dan saat ini terdapat 92 fakultas kedokteran maka bisa berharap mencapai 12 ribu dokter per tahun dan pada 2-3 tahun ke depan diharapkan jumlah dokter bisa mencapai 1:1.000 penduduk tercapai.
Baca juga: Kenapa Dokter Spesialis di Indonesia Langka? Ini Jawaban IDI
"Tetapi jumlah dokter spesialis menjadi masalah besar tersendiri. Sehingga terobosan untuk melahirkan dokter spesialis yakni tempat belajar harus lebih banyak lagi. Saat ini baru ada 21 prodi yang bisa melahirkan dokter spesialis," ujarnya.
Kalau pun dari 21 prodi tersebut dinaikkan kuotanya dari 1:3 menjadi 1:5 maka setahun akan menghasilkan lebih dokter spesialis, namun seharusnya best practicenya seperti negara lain adalah 1:1 atau 1:2.
"Di negara lain bukan kuotanya yang bertambah tapi sarananya yang bertambah untuk tempat belajar dokter spesialis," pungkasnya.
(Z-9)
Sebelumnya, IDI Jakarta memprediksi adanya lonjakan kasus covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru. Kondisi itu dapat menyebabkan rumah sakit rujukan penuh.
ADANYA pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster menuai kritik.
Ia mengatakan, fokus pelayanan IDI diharapkan semakin berubah dari kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan preventif.
LAPORAN Abdul Hamain, salah seorang warga Tangsel itu, terkait dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu oleh Ketua IDI Kota Tangsel belum ditindaklanjuti oleh Polisi.
POLRES Tangsel berkomitmen untuk menuntaskan kasus dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu, dengan terlapor Ketua IDI Kota Tangsel, Fajar Siddiq.
POLRES Tangerang Selatan (Tangsel) terus memproses kasus dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu, dengan terlapor Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangsel, Fajar Siddiq.
Terdapat beberapa penyebab anak masih mengompol di antaranya kandung kemih berkembang lebih lambat dan masalah hormon pengatur urin
Primaya Hospital Group bekerja sama dengan Universitas Padjdadjaran Bandung dalam program pendidikan dokter spesialis.
UNTUK menjadi dokter spesialis, seorang dokter umum harus sekolah lagi.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat gandrung menarasikan bahwa negeri ini kekurangan dokter.
SEKDA Pemkab Tangerang, Maesyal Rasyid, mendatangi RSUD Kabupaten Tangerang, untuk memastikan penanganan terhadap Engky, 33, penderita obesitas seberat 200 kilogram.
Para peserta menjalani beragam pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved