Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIGA jenis imunisasi akan berlaku secara nasional pada 2023, yakni Human papillomavirus (HPV), Rotavirus (RV), dan Inactivated Polio Vaccine (IPV).
Direktur Pengelolaan Imunisasi P2P Kemenkes, Prima Yosephine menjelaskan imunisasi HPV yang diberikan untuk mencegah kanker serviks yang pada 2022 lalu sudah diberikan pada 112 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara.
"Pada 2023 vaksinasi HPV akan diperluas secara nasional jadi nanti vaksin HPV bagian dari diberikan pada anak usia sekolah maka diberikannya pada BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Jadi pada 2023 vaksin HPV akan diberikan pada semua kabupaten kota di semua provinsi," kata Prima di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (27/3).
Baca juga : Vaksin HPV untuk Anak Efektif Cegah Kanker Serviks
Kemudian vaksin rotavirus yang diberikan untuk mencegah diare berat pada bayi yang disebabkan oleh virus rotavirus. Vaksin ini sudah dilakukan di 21 kabupaten/kota di Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
"Tapi tahun ini kita akan perluas ke seluruh daerah. Dan secara nasional akan diberlakukan di seluruh kabupaten/kota dan provinsi," ujarnya.
Baca juga : Makin Meresahkan, Kasus Campak dan Rubela di Papua Barat Terus Bertambah
Sementara itu imunisasi IPV 2 yang baru dilaksanakan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten akan diperluas secara nasional. Vaksin IPV 2 untuk memperkuat perlindungan terhadap polio.
"IPV 2 ini lanjutan dari IPV dosis 1, tahun ini kita akan perluas secara nasional dan semua dari kita akan peroleh suntikan IPV dua dosis," jelasnya.
Sementara vaksin JE (Japanese Encephlitis) untuk mencegah radang otak yang diberikan pada daerah-daerah endemis saja, jadi belum secara nasional dan hanya berlaku di Bali dan Kalimantan Barat.
Saat ini terdapat 14 imunisasi wajib yang diberikan pada anak. (Z-4)
Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin. Penularannya melalui hubungan seksual. Cegah bahayanya dengan vaksinasi dan skrining teratur.
"Banyak kasus single partner, pasangan setia terkena kanker serviks. Artinya apa? HPV ini sudah ada di dalam tubuh kita, tinggal kapan dia akan menjadi kanker serviks."
Pemberian vaksin HPV akan efektif jika dilakukan sejak dini mulai usia 9 tahun. Sebab, di usia tersebut sebagian besar belum aktif secara seksual.
Karena infeksi awal HPV tidak bergejala, Andry menyebut pencegahan sangat penting dilakukan, salah satunya dengan melakukan vaksinasi HPV.
Saat ini, pemerintah telah mendorong pemberian vaksin HPV bagi semua perempuan dengan diutamakan bagi yang berusia di bawah 14 tahun.
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah penting untuk pencegahan polio.
Vaksin polio adalah salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit polio, sebuah infeksi serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Jika anak sudah terkena virus polio pasti mengalami lumpuh layu dan tidak bisa kembali normal lagi.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta melakukan sejumlah strategi untuk mengantisipasi terjadinya kasus polio di Ibukota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved