Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menegaskan komitmen untuk mengeliminasi kanker serviks. Sebagai wujud keseriusan, Kemenkes telah menyusun Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks. Strategi tersebut mencakup tiga pilar utama. Pertama, anak perempuan dan laki-laki usia 15 tahun ditargetkan memperoleh vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks.
Kedua, perempuan usia 39 tahun diharapkan menjalani skrining HPV DNA. Ketiga, perempuan dengan kanker serviks invasif harus mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai standar medis.
“Jika ketiga pilar ini dijalankan secara komprehensif dan terkoordinasi. Saya optimistis kita dapat menurunkan angka kematian dan mencapai eliminasi kanker serviks di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan pers belum lama ini.
Mulai tahun 2025, lanjutnya, layanan skrining HPV DNA akan diintegrasikan dalam program pemeriksaan kesehatan gratis. Kebijakan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan deteksi dini dan mencegah berkembangnya penyakit ke stadium lanjut.
Meski demikian, tantangan geografis yang kompleks masih menjadi hambatan. Hal itu terutama di wilayah terpencil dan kepulauan yang belum memiliki akses layanan kesehatan memadai.
Sebagai solusi, Kementerian Kesehatan akan membangun laboratorium pendukung di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Laboratorium ini akan mempercepat diagnosis kanker serviks, terutama di fasilitas kesehatan yang belum memiliki sarana memadai.
Evaluasi menyeluruh di tingkat Puskesmas juga akan dilakukan. Tujuannya agar pemeriksaan kanker serviks dapat menjadi layanan rutin yang efektif, mudah diakses, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (H-3)
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks yang setiap tahunnya merenggut ribuan nyawa perempuan di Indonesia.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
MAYORITAS masyarakat hanya mengetahui pap smear sebagai metode pemeriksaan kanker serviks. Namun, ada jenis pemeriksaan HPV DNA yang dari berbagai penelitian terbukti bisa lebih efektif.
Pap smear dilakukan tiap 3 tahun atau tes HPV dilakukan tiap 5 tahun pada setiap perempuan yang sudah berhubungan seks.
Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin. Penularannya melalui hubungan seksual. Cegah bahayanya dengan vaksinasi dan skrining teratur.
Kanker serviks, atau kanker leher rahim, merupakan salah satu tantangan kesehatan serius bagi wanita di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved