Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Juli 2023 mendatang.
"Puncak musim kemarau diprediksi pada Juli hingga Agustus," kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan saat dihubungi, Minggu (26/3).
Adapun, kini beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau, di antaranya Bali, Nusa Tenggara Timur dan sedikit Jawa Barat.
Baca juga : BMKG Pantau Perubahan Iklim Dunia Lewat Tower Gas Rumah Kaca di Agam
Ia menerangkan, setelah mengalami kondisi La Nina selama tiga tahun terakhir (2020-2022) yang mengakibatkan iklim basah, pemantauan terbaru suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan bahwa, saat ini intensitas La Nina terus melemah dan beralih menuju kondisi Netral.
Kondisi ENSO Netral diprediksi akan terus bertahan hingga pertengahan 2023. Kondisi ini, kata dia, menyebabkan musim kemarau 2023 diprediksi lebih kering dibandingkan 3 tahun terakhir.
Baca juga : Bencana Hidrometeorologi Masih Terjadi, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem
"Untuk saat itu masyarakat diimbau untuk memanfaatkan air hujan yang ada saat ini untuk digunakan saat musim kemarau. Hematlah air," pungkas dia. (Z-5)
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved