Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Juli 2023 mendatang.
"Puncak musim kemarau diprediksi pada Juli hingga Agustus," kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan saat dihubungi, Minggu (26/3).
Adapun, kini beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau, di antaranya Bali, Nusa Tenggara Timur dan sedikit Jawa Barat.
Baca juga : BMKG Pantau Perubahan Iklim Dunia Lewat Tower Gas Rumah Kaca di Agam
Ia menerangkan, setelah mengalami kondisi La Nina selama tiga tahun terakhir (2020-2022) yang mengakibatkan iklim basah, pemantauan terbaru suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan bahwa, saat ini intensitas La Nina terus melemah dan beralih menuju kondisi Netral.
Kondisi ENSO Netral diprediksi akan terus bertahan hingga pertengahan 2023. Kondisi ini, kata dia, menyebabkan musim kemarau 2023 diprediksi lebih kering dibandingkan 3 tahun terakhir.
Baca juga : Bencana Hidrometeorologi Masih Terjadi, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem
"Untuk saat itu masyarakat diimbau untuk memanfaatkan air hujan yang ada saat ini untuk digunakan saat musim kemarau. Hematlah air," pungkas dia. (Z-5)
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved