Minggu 26 Maret 2023, 13:15 WIB

Pengujian Konvensional Bisa Hindari Penggunaan Chat-GPT

Atalya Puspa | Humaniora
Pengujian Konvensional Bisa Hindari Penggunaan Chat-GPT

AFP/Lionel BONAVENTURE
ChatGPT

 

SEJAK infiltrasi Chat-GPT, sebuah chatbot berbasis AI (artificial intelligent) di dunia pendidikan tinggi, mengerjakan tugas kuliah bukan hal yang sulit lagi bagi mahasiswa. Hal itu disebabkan Chat-GPT dapat melakukan komunikasi tertulis yang interaktif dengan manusia dan menghasilkan respons jawaban yang sangat human karena mudah dipahami.

Menanggapi itu, Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengungkapkan, agar tidak terjerembab dalam kemajuan teknologi yang membuat dosen dan mahasiswa berpikir instan, cara ujian konvensional harus tetap diterapkan. Hal itu dilakukan untuk menguji pemahaman dan pengetahuan mahasiswa terhadap pembelajarannya selama ini.

"Cara konvensional saat ujian yakni dengan paper based tetap dapat diandalkan. Bisa dideteksi melalui verifikasi langsung atau ujian tatap muka dan studi kasus," kata Nasih saat dihubungi, Minggu (26/3).

Baca juga: Perlu Sistem Baru untuk Membedakan Karya chatGPT atau Orisinal

Dengan melakukan verifikasi, dosen juga bisa mengetahui jawaban yang dituangkan mahasiswa dalam ujian merupakan hasil buah pikirnya sendiri.

Seperti diketahui, Chat-GPT ialah sebuah model bahasa besar yang dikembangkan dan dilatih Open-AI. 

Chat-GPT dapat membantu manusia untuk mengerjakan berbagai tugas, seperti menjawab pertanyaan dan menulis teks. Hal itu dapat terjadi karena Chat-GPT mampu mengolah informasi dari input teks yang dituliskan seseorang kemudian informasi tersebut diolah sehingga menghasilkan jawaban terbaik yang berasal dari model Chat-GPT.

Baca juga: Kehadiran ChatGPT Disebut akan Ciptakan Siswa yang Tak Jujur

Nasih menilai, penggunaan Chat-GPT sah-sah saja. Namun demikian, hal itu harus dibarengi dengan analisis yang dilakukan oleh mahasiswa.

"Dosen perlu mengajak mahasiswa menganalisis jawaban atas soal-soal yang diajukan melalui Chat-GPT," imbuh dia.

Di sisi lain, untuk menghindari dosen mengambil jalan pintas untuk melakukan penelitian menggunakan chat GPT, perlu dilakuakan evaluasi secara berkala.

"Meningkatkan kreativitas dosen dalam mengembangkan metode pembelajaran serta penyusunan bahan evaluasi juga merupakan satu keharusan," pungkas dia. (Z-1)

Baca Juga

Ist/Dikdasmen Muhammadiyah

Dikdasmen Muhammadiyah Aceh Luncurkan Digitalisasi EduMU

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 30 September 2023, 09:39 WIB
Ketua PWM Aceh Malik Musa menegaskan bahwa Muhammadiyah yang berkemajuan harus mampu menampilkan sekolah Muhammadiyah yang unggul dan...
Ist

Himadiksi Unsoed Terima Hibah Berkat Gali Peluang Wirausaha Berbasis Mangrove

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 30 September 2023, 08:12 WIB
Kelurahan Kutawaru dipilih untuk merealisasikan program kerja karena memiliki potensi alam yang cukup banyak mulai dari hasil maritim,...
Ist

Posisi ke-11 di UniRank, Universitas BSI Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 30 September 2023, 06:07 WIB
Kiprah Universitas BSI yang mencapai lebih dari seperempat abad mampu menghasilkan lulusan berkompeten, kreatif, inovatif, kompetitif, dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya