Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
RAMADAN jatuh bertepatan dengan musim pancaroba sehingga masyarakat yang menjalankan ibadah puasa diimbau lebih memperhatikan kondisi tubuh. Pergantian cuaca yang ekstrem dari panas terik menjadi hujan deras kerap terjadai pada pancaroba. Tubuh terancam lebih mudah sakit mengingat pada awal puasa masih beradaptasi.
Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto, MARS mengatakan pada musim pancaroba ada beberapa keluhan kesehatan yang sering muncul seperti flu, batuk, panas dalam, dan diare.
"Musim pancaroba telah membuat penyebaran penyakit terjadi jauh lebih cepat, salah satunya disebabkan oleh kemampuan organisme patogen yang dapat bertahan hidup di luar inang," kata Irwan dalam keterangan resmi, Jumat (24/3).
Baca juga: Mendag: Anggaran Buka Puasa Bersama Lebih Baik untuk Bantu Masyarakat
Hal ini, lanjutnya, karena musim pancaroba memiliki iklim yang cocok untuk patogen bertahan hidup, yaitu suhu, kelembaban, paparan sinar matahari, pH, dan salinitas sesuai dengan habitatnya. Ketika organisme patogen lebih mampu bertahan hidup, penyebarannya pun juga lebih mudah.
"Oleh karena itu, masyarakat perlu untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya serta mempersiapkan diri agar dapat menjalani puasa dengan sehat di musim pancaroba," ujarnya.
Irwan membagikan tips agar tetap sehat saat menjalani puasa di musim pancaroba.
Pastikan tidur cukup
Saat puasa, orang biasanya akan kekurangan waktu tidur karena harus terbangun pada dini hari untuk makan sahur. Kondisi cuaca yang tidak menentu di musim pancaroba ditambah dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman di siang hari juga kerap memicu tubuh untuk mudah lelah dan mengantuk. Pastikan memenuhi kebutuhan tidur selama 6-8 jam per hari. Selain terhindar dari kondisi tubuh yang semakin lemas, durasi tidur yang cukup juga akan membuat imunitas tubuh tetap terjaga saat Anda harus tetap aktif bergerak dan berkegiatan.
Berbuka atau sahur dengan makanan yang mengandung antioksidan
Antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Saat musim pancaroba, tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, sehingga mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempertahankan kesehatan.
Beberapa makanan yang kaya akan antioksidan seperti brokoli, bayam, wortel, tomat, apel, stroberi, blueberry, dan anggur. Pastikan untuk mencukupi kebutuhan antioksidan tubuh setiap harinya saat berpuasa, salah satunya dengan menyiapkan beberapa makanan tersebut sebagai menu buka puasa atau sahur.
Batasi konsumsi teh dan kopi
Perhatikan cara konsumsi teh atau kopi, terutama saat sahur. Kopi atau teh dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini akan berdampak pada rasa lemas yang akan timbul sejak pagi saat berpuasa.
Konsumsi teh yang terlalu manis juga sebaiknya dihindari saat sahur karena akan memicu rasa haus di siang hari, terutama di musim pancaroba dengan suhu udara yang dapat berubah secara ekstrem. Oleh karena itu, minuman terbaik pada saat sahur adalah air putih. Minum air putih minimal dua gelas pada saat sahur.
Olahraga ringan dan konsumsi vitamin
Tubuh akan kekurangan asupan gizi, air, mineral, dan vitamin selama berpuasa. Jika asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak memadai, tubuh pun akan lebih rentan terhadap penularan penyakit yang identik muncul di musim pancaroba.
Pemenuhan nutrisi tubuh melalui vitamin dapat dilakukan untuk tetap menjaga imunitas tubuh. Vitamin A, D, C, zinc, yodium, dan magnesium jadi beberapa jenis suplemen yang perlu dipenuhi. Selain itu, olahraga dengan intensitas ringan juga disarankan untuk menjaga vitalitas tubuh. Lakukan olahraga ringan seperti yoga dan pilates di malam hari setelah berbuka puasa dan beribadah. (H-2)
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
PENYAKIT radang usus (IBD) merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap penyakit radang usus.
Psikosomatis bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Untuk menghindari risiko penyakit pernapasan karena polusi, sebelum keluar rumah masyarakat bisa mengecek kualitas udara dari sosial media atau aplikasi terkait.
BMKG menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa pancaroba, yaitu transisi dari musim hujan menuju musim kemarau
Melindungi Si Kecil dari paparan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun).
Ikan-ikan predator itu bisa memangsa jentik-jentik nyamuk yang muncul sehingga dapat meminimalisasi penyebaran penyakit DBD
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved