Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ANEMIA kerap kali dialami oleh kaum wanita. Berdasarkan penelitian, empat dari 10 wanita usia subur di Indonesia menderita anemia defisiensi besi.
Seseorang yang mengalami ini akan mengalami lemas, cepat lelah, pusing, pucat, hingga napas pendek. Anemia atau kurang darah terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat, atau saat sel darah merah tak berfungsi dengan baik.
Nah, cara mengatasi atau mencegah anemia ini tak harus melalui asupan obat-obatan. Sebab terdapat beberapa makanan yang bisa dimanfaat untuk mengatasi anemia. Contohnya makanan yang kaya kandungan zat besi. Makanan ini bisa ditemukan dalam lauk-pauk, kacangan-kacangan, buah-buahan, hingga sayur-sayuran.
Baca juga: Cara Mengatasi Mual saat Mudik Menjelang Lebaran
Lalu, pertanyaannya manakah yang lebih ampuh untuk mengatasi anemia apakah sayuran hijau atau daging? Nah, mau tahu jawabnya, yuk disimak.
Daging merah termasuk ke dalam zat besi heme, yakni zat besi yang bersumber dari hewani. Konsumsi ini sebagai makanan untuk anemia.
Ini bisa mem-booster zat besi dalam tubuh kita. Namun, disarankan agar daging merah berpasangan dengan makanan yang kaya akan vitamin C seperti tomat, brokoli, jeruk, atau paprika merah.
Baca juga: Ragam Jenis Sakit Kepala Ini Bisa Muncul Akibat Stres
Hal tersebut dilakukan agar semakin memperkaya nutrisi dan zat besi bisa terserap dengan baik oleh tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar sel darah merah.
Sayuran hijau adalah makanan untuk anemia berat dan salah satu sumber zat besi terbaik, yakni seperti bayam, kubis, dan sawi. Melansir dari orami.co.id, ahli gizi selebritas Isabel Smith, MS, RD, CDN, mengatakan bahwa sayuran hijau termasuk ke dalam zat besi non-heme, yakni zat besi yang bersumber dari tanaman.
"Sekitar 70% zat besi heme (ditemukan dalam sumber hewan) dapat diserap oleh tubuh sementara hanya sekitar 30% dari bentuk besi non-heme (ditemukan dalam sumber tanaman) dapat diserap oleh tubuh," katanya. Karena itu, kita mungkin perlu meningkatkan ukuran sajian agar dapat terserap banyak oleh tubuh.
Dari penjelasan diatas, dapat dismpulkan sebernarnya, tidak ada makanan yang dapat menyembuhkan anemia. Namun, makan makanan sehat secara keseluruhan yang kaya akan sayuran hijau gelap, kacang-kacangan dan biji-bijian, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta buah-buahan dan sayuran kaya vitamin C dapat membantu pengidap anemia mendapatkan zat besi yang dibutuhkan untuk mengatasi anemia.
Pastikan untuk mendiskusikan suplemen dengan dokter, karena sulit untuk mendapatkan cukup zat besi dari makanan saja. Makanan yang dimasak dengan wajan besi dapat memproduksi zat besi secara maksimal. Demikian juga makanan asam menyerap paling banyak zat besi, dan makanan yang dimasak dalam waktu singkat menyerap paling sedikit. (Z-2)
Sayur merupakan sumber penting serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Keracunan daging biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, Clostridium, atau racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved