Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MATA adalah jendela dunia, merupakan ungkapan yang melukiskan betapa pentingnya peran mata dalam kehidupan setiap insan.
Namun, akhir-akhir ini seringkali muncul keluhan pada bagian mata, di antaranya kerutan di sekitar mata, tak terkecuali bagi generasi muda.
"Kerutan di bagian mata tidak hanya dialami mereka yang sudah menua, orang muda pun bisa mengalaminya," ujar Katherine Sek, General Manager South East Asia Elizabeth Arden, dalam keterangannya, Minggu (19/3).
Katherine menambahkan ada banyak faktor yang memengaruhi munculnya kerutan di sekitar mata antara lain, faktor kelelahan karena mata secara terus menerus bekerja, baik di depan komputer atau gadget.
Juga karena faktor polusi yang terjadi di sekitar kita yang membuat mata mudah mengalami stres. Lainnya, adalah gaya hidup yang kurang baik.
Hal senada dikatakan Kiki Kusumawardhani, Marketing Manager Elizabeth Arden Indonesia.
"Masuk usia 40 tahun, biasanya orang mengeluh soal munculnya kerutan, sementara di usia muda keluhan yang paling banyak adalah mata panda, juga ada bintik-bintik sel mati, meski sebagian juga ada yang sudah muncul kerutan karena berbagai faktor tadi."
Baca juga: Terus Berinovasi L’Oréal Paris Hadirkan Eye Serum di Indonesia
Untuk itu, dari hasil riset panjang, sekitar 10 tahun lebih, Elizabeth Arden merilis Prevage 2.0 Antiaging Eye Serum, serum yang memiliki fungsi mencerahkan mata, memperkuat sel-sel di sekitar mata sehingga tidak mudah berkerut dan mata selalu nampak glowing.
Serum yang dioles di sekitar mata tersebut akan meresap ke dalam dan mempengaruhi sel-sel di sekitar mata sehingga memperlambat munculnya kerutan.
"Serum ini dilengkapi supercharged idebenone, antioksidan terbaik di dunia," ungkap Promotion Manager Elizabeth Arden Indonesia Rukmini Triastuti.
Dijelaskan, kandungan idebenone, ergothioneine, dan vitamin E dalam serum tersebut berfungsi menangkal radikal bebas dari lingkungan.
Adapun nanopeptide-1, tumbuhan hawthorne dan ekstrak jasmin membantu memperbaiki tanda-tanda usia pada area mata. Serta, ekstrak kelopak peony membantu mencerahkan kulit sensitif pada kontur mata menjadi lebih muda.
Prevage 2.0 antiaging Eye Serum ini diluncurkan di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (16/3). Sekitar 14 selebgram hadir antara lain, Kenya Nindia, Jati Kusumo, Gita Suhardi, Andrew Yogi, Marcello Stephen, Della Afsheena, Mustaniraf, Candy Oey, Olivia Pramaisella, dan Jeremy Ricthel.
Olivia dan Jeremy mengatakan, dalam dua minggu pemakaian produk ini, mata terlihat lebih muda dan cerah. Juga dalam sebulan tampak kencang, menghaluskan garis, dan mengurangi lingkaran hitam. (RO/S-2)
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
Gerai Bekasi dibangun dengan desain kontemporer yang memadukan estetika modern dan sentuhan lokal, menghadirkan pengalaman belanja yang nyaman dan inspiratif.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
Jika melihat data nasional, tercatat jumlah kasus penyakit kritis pada 2023 meningkat 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 23 juta menjadi hampir 30 juta kasus.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Kondisi ini diakibatkan oleh penumpukan kalsium di jaringan lunak sekitar sendi, yang dapat mengganggu kemampuan bergerak dan menyebabkan nyeri yang berkepanjangan.
Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved