Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Semiramis Zizlavsky mengatakan waktu terbaik untuk memasang implan koklea adalah tergantung dari permasalahan pendengaran yang dialami pasien.
"Kita lihat dulu permasalahannya, apakah tuli sejak lahir atau dia sebelumnya sudah bisa ngomong dan saat dewasa baru (pendengarannya) hilang," kata dokter yang akrab disapa Mira itu, dikutip Jumat (17/3).
Implan koklea merupakan prosedur penanaman alat bantu dengar melalui tindakan operasi.
Baca juga: Ini Faktor Risiko Gangguan Pendengaran pada Anak
Berbeda dengan alat bantu dengar konvensional yang berfungsi untuk mengeraskan suara, implan koklea berfungsi menggantikan fungsi koklea atau rumah siput untuk mengubah suara menjadi energi listrik yang kemudian distimulasikan ke saraf pendengaran.
Menurut Mira, jika pasien tuli sejak lahir, implan koklea sebaiknya dipasang sesegera mungkin sebelum anak berusia dua tahun.
"Kalau sejak lahir, kita maunya secepat mungkin. Paling bagus di bawah dua tahun, bahkan kita pernah lakukan ke pasien paling muda itu 11 bulan," jelas Mira.
Baca juga: Kemenkes: Kasus Gangguan Pendengaran Sebenarnya Bisa Dicegah
Ia menambahkan, implan koklea yang dilakukan sesegera mungkin pada anak akan memberikan manfaat yang baik dalam pendengaran hingga perkembangan bicara anak.
"Kalau sudah tujuh tahun misalnya, hasilnya tentu tidak sebagus kalau ditangani sejak masih kecil, kecuali kalau sejak awal itu dibantu alat bantu dengar sehingga dia sudah punya modal (pendengaran)," katanya.
Sedangkan jika pasien pernah memiliki fungsi pendengaran yang normal lalu tiba-tiba kehilangan fungsi tersebut alias tuli mendadak, dokter spesialis THT Harim Priyono, yang berpraktik di rumah sakit yang sama menganjurkan untuk melakukan implan koklea enam bulan setelah dideteksi tuli.
"Tuli mendadak dianjurkan enam bulan setelah dideteksi. Kalau setelah bertahun-tahun, tentu akan menjadi tantangan tersendiri (untuk keberhasilannya)," katanya.
Harim menjelaskan, keberhasilan fungsi pendengaran setelah memasang implan koklea disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor modal atau residual hearing, yakni besaran suara yang bisa didengarkan oleh pasien. Semakin baik modalnya, hasil implan koklea pun semakin baik.
Kedua, durasi atau lamanya mengalami ketulian total. Semakin lama pasien mengalami ketulian total, semakin sulit mengembalikan fungsi pendengaran seperti semula.
"Saya pernah punya pasien mengalami ketulian total sekitar tiga tahun. Ketika dipasang, dia seperti belajar dari awal lagi untuk mengenali kata-kata yang dia dengar. Tapi kalau tuli mendadak hari ini, kemudian 2-3 bulan lakukan implantasi koklea, dia bisa langsung berinteraksi dua arah," pungkas Harim. (Ant/Z-1)
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Laporan WHO pada 2019 menyebut lebih dari 1 miliar orang usia 12 hingga 35 tahun berisiko kehilangan pendengaran karena mendengarkan musik keras di perangkat audio
Kelainan bibir dan langit-langit atau bibir sumbing dan celah lelangit adalah kelainan akibat jaringan bibir atau langit-langit mulut yang tidak menyatu sempurna.
Biasanya pilek alergi terjadi lebih dari satu minggu atau bahkan berbulan-bulan sedangkan untuk selesma biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat, 7-10 hari.
Ketika terjadi pergerakan otot wajah, cairan yang terdapat pada kulit telinga akan membantu mengeluarkan kotoran
Radang amandel atau tonsilitis hanya bisa terjadi apabila seseorang atau pasien terpapar virus atau kuman sehingga akhirnya terjadi peradangan di dalam tubuh.
OMSK adalah kondisi infeksi pada rongga telinga tengah ditandai adanya robekan lubang atau gendang telinga yang dapat menyebabkan keluar cairan dari liang telinga.
Dokter THT mengatakan bahwa gendang telinga berlubang dapat disebabkan oleh luka maupun infeksi, yang berpotensi mengganggu pendengaran.
PEMERINTAH telah memulai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas. Program itu juga bisa dimanfaatkan untuk skrining pendengaran.
KETUA Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia Yussy Afriani Dewi menyebut 60 persen gangguan pendengaran dapat dicegah.
Orangtua bisa memeriksakan bayi ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan sebelum berusia satu bulan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena gejalanya tidak disadari oleh orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved