Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hati-Hati Gangguan Pendengaran Akibat Musik, Ini Kiat dari Dokter THT

Ihfa Firdausya
11/10/2024 13:11
Hati-Hati Gangguan Pendengaran Akibat Musik, Ini Kiat dari Dokter THT
Ilustrasi mendengarkan musik dengan headphone(Freepik)

MENDENGARKAN musik menjadi hobi banyak orang. Namun hobi tersebut bisa menjadi berbahaya ketika tidak dilakukan dengan aman, misalnya mendengarkan dengan volume yang terlalu keras dan dalam waktu lama.

Laporan WHO pada 2019 menyebut lebih dari 1 miliar orang usia 12 hingga 35 tahun berisiko kehilangan pendengaran karena mendengarkan musik keras di perangkat audio. Sementara sebuah kajian yang terbit di jurnal BMJ Global Health pada 2022 melaporkan banyak remaja dan anak muda melakukan praktik kurang aman dalam mendengarkan musik menggunakan berbagai perangkat, termasuk earphone.

Seperti dilansir lewat laman Universitas Melbourne, studi tersebut mengidentifikasi pendengaran musik yang tidak aman terjadi pada level di atas 80 desibel selama lebih dari 40 jam per minggu.

Baca juga : Industri Musik di Kota Aceh Semakin Berkembang

Dokter THT di RS Kasih Ibu, Solo, dr Eddy Burhan, SpTHT-KL, M.Kes, mengimbau agar masyarakat meghindari suara atau bising yang lama. Terkait aktivitas mendengarkan musik, dr Eddy menyarankan untuk tidak menggunakan earphone terlalu lama.

Ia menyertakan rumus 60-60, artinya 60% volume maksimal, dan 60 menit durasi maksimal dalam sekali pendengaran.

“Setelah 60 menit kita istirahatkan telinga. Bagi anak muda dan remaja tentunya tetap diperbolehkan menggunakan earphone tetapi ingat dengan rumus 60-60,” kata Eddy, dilansir dari Instagram RS Kasih Ibu, Jumat (11/10).

Ia pun mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan telinga, antara lain dengan membersihkan telinga secara benar dan tidak mengorek telinga dengan benda apa pun. Selain itu, periksakan telinga secara teratur ke dokter spesialis THT.

“Bila diperlukan bisa dilakukan pemeriksaan cek pendengaran dengan audiometri,” tuturnya.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya