Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) Alergi Imunologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Nina Irawati menjelaskan pilek alergi berbeda dengan selesma terutama soal penyebab dan durasi penyakit.
Nina menjelaskan, pilek alergi, pada dasarnya, merupakan kondisi peradangan kronis pada hidung setelah adanya paparan dari alergen seperti tungau, debu rumah, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, bahkan perubahan suhu seperti yang tengah berlangsung di masa perubahan musim.
"Biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti hidung berair, ada cairan yang encer dan bening, bersin berulang-ulang, rongga hidung yang mampet, serta kerap menyebabkan rasa gatal pada hidung. Ini biasanya terjadi karena paparan alergen itu," kata Nina, dikutip Kamis (29/2).
Baca juga : Ini Alasan Anak yang Pilek tidak Boleh Minum Minuman Dingin
Menurut dia, reaksi pilek alergi berbeda dengan selesma yang juga merupakan infeksi pada hidung namun biasanya terjadi akibat menurunnya daya tahan tubuh.
Selain penyebab, hal yang membedakan pilek alergi dan selesma adalah durasi yang dialami oleh penderita. Biasanya pilek alergi terjadi lebih dari satu minggu atau bahkan berbulan-bulan sedangkan untuk selesma biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat sekitar tujuh sampai 10 hari.
Kasus pilek alergi kerap meningkat memasuki pancaroba menuju ke musim penghujan.
Baca juga : Ini yang Harus Orangtua Lakukan Saat Anak Menderita Selesma
Beberapa penanganan yang perlu dilakukan oleh penderita saat mengalami pilek alergi sebenarnya cukup sederhana. Hal yang pertama wajib dan harus dilakukan ialah dengan menghindari alergen.
Misalnya, apabila pilek alergi terjadi karena debu, penderita harus rajin membersihkan tempat tinggal agar debu bisa dikontrol dan tidak memperparah kondisi alergi.
Langkah lainnya yang bisa dilakukan penderita pilek alergi ialah dengan melakukan nassal wash atau pencucian hidung menggunakan cairan steril seperti NaCl yang kini mudah didapatkan di toko-toko obat.
Baca juga : Dokter Pastikan Selesma pada Anak akan Sembuh Sendiri dalam Tempo 7-10 Hari
Apabila pilek alergi tidak membaik dan justru memberikan dampak yang mengganggu pada kualitas hidup, pengobatan menggunakan tablet antialergi atau pun semprotan nassal spray yang diresepkan dokter harus dilakukan dengan berkelanjutan.
"Terapi (obat) harus berkelanjutan atau disebut juga continous treatment, maintenance rutin obat harus dilakukan oleh orang yang mengalami pilek alergi ini," kata Nina.
Sebagai langkah memperkuat tubuh agar tidak mudah terpicu alergi yang menimbulkan pilek alergi, Nina menyarankan penderita bisa menambah suplementasi seperti vitamin C, vitamin B, vitamin D, serta antioksidan seperti Zinc atau Seng.
Olahraga juga tetap bisa dilakukan oleh penderita pilek alergi untuk ikut menyeimbangkan sistem kerja tubuh secara keseluruhan.
Rutin membersihkan lingkungan tempat tinggal juga dapat membantu khususnya untuk mereka yang memiliki pilek alergi akibat alergen seperti debu atau bulu hewan peliharaan. (Ant/Z-1)
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Laporan WHO pada 2019 menyebut lebih dari 1 miliar orang usia 12 hingga 35 tahun berisiko kehilangan pendengaran karena mendengarkan musik keras di perangkat audio
Kelainan bibir dan langit-langit atau bibir sumbing dan celah lelangit adalah kelainan akibat jaringan bibir atau langit-langit mulut yang tidak menyatu sempurna.
Ketika terjadi pergerakan otot wajah, cairan yang terdapat pada kulit telinga akan membantu mengeluarkan kotoran
Radang amandel atau tonsilitis hanya bisa terjadi apabila seseorang atau pasien terpapar virus atau kuman sehingga akhirnya terjadi peradangan di dalam tubuh.
ALERGI sering kali dianggap flu oleh beberapa orang karena gejalanya yang sangat mirip yaitu bersin-bersin dan hidung tersumbat atau pilek alergi
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi muncul ke publik dengan kondisi wajah yang mengalami bercak merah dan kehitaman akibat alergi kulit, ini daftar alergennya.
Jokowi kembali diperbincangkan, kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun, padahal ternyata alergi.
Bersin-bersin, hidung meler, dan rasa tidak nyaman di hidung sering membuat kita bingung: apakah ini flu atau alergi? Meski gejalanya serupa, penyebab dan cara mengatasinya berbeda
Bersin dan pilek belum tentu flu—bisa jadi Anda mengalami alergi! Ketahui perbedaan gejala, penyebab, dan cara penanganan flu dan alergi agar tidak salah langkah dalam mengobati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved