Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan adanya tren diabetes tipe dua pada anak dan remaja yang muncul karena faktor gaya hidup yang tidak sehat.
"Sekarang yang mengkhawatirkan adalah tren diabetes tipe 2 pada remaja dan anak. Yang harusnya muncul di usia 40 tahun ke atas, ini sudah ditarik lebih prematur lagi ke anak-anak. Jadi anak-anak sekarang sudah banyak yang diabetes tipe 2," ungkap Piprim, dikutip Selasa (14/3).
"Tipe 2 ini ada faktor genetik sedikit, tapi faktor gaya hidup, faktor pola makan itu yang sangat-sangat penting. Nah pola makan seperti apa? Kalau kita lihat, dasar dari diabetes tipe 2 adalah resisten insulin," sambungnya.
Baca juga: Pentingnya Pengendalian Konsumsi Gula di Masyarakat
Resisten insulin adalah gangguan penyerapan glukosa pada otot dan peningkatan produksi glukosa oleh hati. Penyebab dari resisten insulin adalah karena mengonsumsi makanan yang bersifat manis dan karbohidrat.
Lebih dalam, Piprim mengingatkan bahwa gaya hidup mengonsumsi junk food menjadi salah satu penyebab anak mengalami diabetes tipe 2. Sebab makanan-makanan tersebut mengandung tinggi gula hingga tinggi tepung.
"Tujuh puluh persen anak diabetes itu obesitas. Hanya 30% anak diabetes tipe 2 yang tidak obesitas. Jadi kalau tipe 2 nanti kaitannya dengan obesitas, sindrom metabolik. Tapi tipe 1 biasanya kurus," terangnya.
Baca juga: Cegah Diabetes pada Anak dengan Pola Makan Seimbang dan Batasi Asupan Gula
Piprim juga mengingatkan diabetes memiliki bahaya jangka panjang. Misalnya bisa mengakibatkan gangguan pada mata, diabetic retinopathy yang bisa menyebabkan kebutaan.
Kemudian bisa juga terkena gagal ginjal kronik, serangan jantung, stroke hingga penyumbatan pembuluh darah di kaki yang berisiko diamputasi."
"Jadi, sekarang, kita harus kembali dengan jargonnya ya. Yang merusak masyarakat itu adalah junk food. Makanan, snack, segala macam yang ada barcodenya. Lawan dari junk food adalah real food, makanan yang tidak punya barcode. Misalnya ikan, telur, ayam, sayuran, tahu dan tempe," katanya.
"Ayo kembali ke real food. Kembali ke makanan Indonesia, makanan tradisional kita, makanan nenek moyang kita itu jauh menyehatkan. Kaya protein hewani dan nabati. Tapi anak-anak, balita khususnya, itu hewaninya dulu yang dipenuhi," pesan Piprim.
Jadi, untuk terhindar dari diabetes, anak dan remaja harus meninggalkan junk food. (Ant/Z-1)
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
Banyak anak-anak dan pemuda di Afrika Sub-Sahara yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 (T1D) mungkin sebenarnya menderita bentuk lain dari penyakit ini.
Salmon, sarden, cod, dan tuna adalah ikan kaya omega-3 yang aman untuk penderita gula darah tinggi. Bantu stabilkan glukosa dan jaga kesehatan jantung.
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Kesehatan mulut tak hanya soal gigi bersih. Penyakit gusi bisa memicu diabetes, jantung, infeksi paru, hingga komplikasi kehamilan. Jaga mulut sehat sekarang!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved