Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Bulan ini, tepatnya tanggal 24 Maret kita akan memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (World TB Day). Momen peringatan tersebut merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya tuberkulosis (TBC).
Terutama di Indonesia yang menurut WHO di tahun 2020, terdapat setidaknya 824 ribu kasus TBC di Indonesia. Angka itu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan angka kasus TBC tertinggi kedua di dunia tahun 2020.
Karena itu, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya TBC, tahun ini WHO dan berbagai negara di dunia termasuk Indonesia akan melakukan berbagai kegiatan terkait sosialisasi bahaya TBC. Namun, sebelumnya mari kita menengok ke belakang, melihat sejarah di balik penetapan tanggal 24 Maret sebagai hari TBC se-dunia.
Baca juga: Jelang Hari Tuberkulosis Sedunia, Yuk Kenali Penyakit ini
Tanggal 24 Maret merupakan hari bersejarah di mana seorang ilmuwan asal Jerman, Robert Koch, menemukan kuman TB untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia di tahun 1882. Kuman itu bernama Micobacterium Tuberculosis. Koch menemukan kuman itu ketika banyak warga Eropa yang menderita penyakit paru-paru misterius mematikan.
Sumbangsih Koch menemukan kuman penyebab penyakit TBC merupakan hal yang sangat bernilai bagi dunia kesehatan dan umat manusia. Dengan ditemukannya kuman penyebab TBC, para peneliti mulai bisa menciptakan obat untuk menyembuhkan TBC.
Baca juga: Pengobatan TBC Butuh Komitmen Kuat dari Pasien
Obat TBC pertama kali ditemukan di tahun 1944, yakni streptomisin. Setelah itu, pengembangan obat TBC terus terjadi di berbagai negara.
TBC sempat meningkat angka kasusnya dengan sangat drastis di tahun 1949 dan 1990. Saat itu negara-negara maju banyak menemukan kasus TBC pada warganya. Namun, seiring perkembangan zaman, saat ini TBC hanya banyak ditemui di negara-negara berkembang dan tingkat ekonomi rendah.
Nah, itukah cerita singkat tentang sejarah ditetapkannya tanggal 24 Maret sebagai Hari TBC Sedunia atau World TB Day. Jangan lupa untuk selalu jaga kebersihan dan kecukupan nutrisi untuk mencegah tubuh dari infeksi TBC.
(Z-9)
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Vaksin BCG, yang utamanya digunakan untuk melawan tuberkulosis (TBC), terbukti sangat efektif dalam melindungi bayi baru lahir dan anak kecil dari berbagai infeksi bakteri dan virus lainnya
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
PAFI Bolmong terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC serta langkah-langkah pencegahannya.
Dari 100 persen populasi yang terpapar bakteri Tb, hanya sekitar 10-15 persen yang benar-benar jatuh sakit. Dari yang jatuh sakit, sekitar 5-10 persen mengalami Tb berat.
EFISIENSI anggaran belanja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2025 dikhawatirkan berdampak pada penanganan tuberkulosis (Tb).
"Indonesia tidak akan berhasil mengatasi TB jika tidak mengendalikan TB laten," kata Ketua Yayasan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Nurul Luntungan.
Saat ini Indonesia belum berhasil mengeliminasi TB dan masih menjadi penyumbang kasus TB terbesar kedua di dunia, setelah India.
Dokter Spesialis Paru Abdul Karim mengungkapkan, penurunan nafsu makan pada pasien TB di disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon karena infeksi. Namun, pemenuhan nutrisi harus dipenuhi.
TBC adalah penyakit infeksius yang mudah menular secara langsung melalui udara. TBC rentan kepada anak-anak di usia tersebut karena daya tahan tubuh yang belum optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved