Sabtu 04 Maret 2023, 16:45 WIB

Gambut Rentan Terbakar saat Kemarau Panjang, BRGM Minta Semua Pihak Waspada

Naufal Zuhdi | Humaniora
Gambut Rentan Terbakar saat Kemarau Panjang, BRGM Minta Semua Pihak Waspada

Antara
Ilustrasi

 

TIM dari Pantau Gambut Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengingatkan bahwa ekosistem gambut rentan terbakar pada musim kemarau panjang. Tahun ini, prediksi BMKG akan lebih kering daripada tahun kemarin.

Kepala BRGM, Hartono mengatakan perlu kesiapsiagaan semua pihak. KemenkoPolhukam dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah melakukan rakor kesiap siagaan karhutla 2023.

"Target 1,2 juta hektar yang diberikan Presiden kepada BRGM, dilaksanakan khusus di gambut rusak di areal non konsesi (lahan milik masarakat dan hutan negara). Sampai dengan akhir tahun 2022, sudah terealisir 586.000 hektar. Tahun 2023 ini kami mentargetkan tambahan luas 300.000 hektar bisa direstorasi," kata Hartono saat dihubungi pada Sabtu (4/3).

Hartono menjelaskan, di areal gambut yang dikelola konsesi pemegang ijin konsesi (HGU dan HTI) melaksanakan restorasi gambut rusak di areal kerja masing-masing. Sampai dengan th 2022 area gambut konsesi yg telah direstorasi lebih dari 3,6 juta hektar.

"Propinsi prioritas restorasi gambut ada 7, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Papua. Kendala yang dihadapi perlu insentif bagi masyarakat agar mau melanjutkan upaya pengolahan lahan tanpa membakar. Minimal untuk meringankan biaya pengolahan lahan," tegasnya.

Anggaran untuk restorasi gambut tahun 2023 sebesar 304 Miliar. BRGM bersama dengan KLHK dan Satgas Karhutla di 7 provinsi prioritas membuat persiapan lapangan mengantisipasi terjadinya karhutla gambut.

Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan pemantauan tinggi muka air tanah melalui 153 stasiun pemantau dalam sistem SIPALAGA dan menginfornasikan kepada gubernur dan satgas karhutla daerah, melakukan pemeliharaan dan perbaikan sekat kanal dan sumur bor yang telah dibangun agar gambut tetap basah, bekerjasama dengan BRIN, BMKG dan Satgas Karhutla dalam teknologi modifikasi cuaca (tmc/hujan buatan) untuk membasahi KHG prioritas yang terpantau kekeringan, memfasilitasi dan menggerakkan pokmas-pokmas peduli api untuk melakukan patroli rutin dan upaya pemadaman dini, dan terus melanjutkan sosialisasi dan edukasi kepada stakeholders pentingnya pengolahan lahan tanpa bakar sebagi upaya pencegahan karhutla. (H-2)

Baca Juga

AFP/Lionel BONAVENTURE

Perlu Sistem Baru untuk Membedakan Karya chatGPT atau Orisinal

👤M. Iqbal Al Machmudi 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 19:59 WIB
Problematika chatGPT perlu ditangani oleh oleh sistem yang bisa membedakan apakah itu karya orisinal mahasiswa atau hasil dari...
MI/Dwi Apriani

Prediksi Lonjakan Pemudik Jadi Alasan Utama Perpanjang Cuti Bersama

👤M. Iqbal Al Machmudi 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 19:27 WIB
Pertimbangan utama untuk memperpanjang masa keberangkatan mudik karena mudik tahun ini diperkirakan akan mengalami...
Ist

Mandiri Amal Insani Ajak Semua Elemen Berkontribusi Entaskan Kemiskinan

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 19:26 WIB
Laznas Mandiri Amal Insani sebagai lembaga filantropi melakukan banyak upaya dengan menghadirkan program-program unggulan yang kreatif dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya