Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PUSAT Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) bekerja sama dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) serta berkolaborasi dengan Direktorat SMP, SMA, SMK, dan dinas pendidikan melaksanakan program pencegahan perundungan berbasis sekolah atau dikenal dengan Roots.
Program Roots telah dilaksanakan rutin dalam dua tahun terakhir. Sejak tahun 2021, telah dilakukan pendampingan kepada 7.369 sekolah jenjang SMP dan SMA/ SMK yang berasal dari 489 kabupaten/ kota di 34 provinsi di Indonesia.
Program tersebut juga telah melatih 4.517 fasilitator guru anti-perundungan di jenjang SMP, dan 9.273 guru pada jenjang SMA dan SMK.
Kepala Puspeka Kemendikbud-Ristek, Rusprita Putri Utami menjelaskan program Roots Anti-Perundungan Kemendikbud-Ristek bertujuan untuk memberdayakan peran siswa di sekolah sebagai agen perubahan.
Hal itu untuk menyebarluaskan pesan dan perilaku baik di lingkungan sekolah, khususnya kepada teman sebaya.
“Melalui program Roots, Kemendikbud-Ristek terus mendorong lahirnya siswa agen perubahan. Harapannya setelah mendapatkan materi dari modul pembelajaran saat Roots, mereka akan mampu menjadi penggerak upaya-upaya pencegahan terjadinya perundungan atau kekerasan di sekolah,” ujar Rusprita dalam keterangannya, Minggu (26/2).
Baca juga: Pentingnya Sinergi Semua Pihak untuk Perangi Perundungan Online
Siswa agen perubahan adalah 30 siswa paling berpengaruh di sekolahnya yang dipilih oleh siswa-siswi lain berdasarkan teori jejaring sosial. Berdasarkan data hasil monitoring program Roots tahun 2021, telah terbentuk 43.442 agen perubahan.
“Program Roots tahun 2022 juga telah kita perluas dan telah melahirkan lebih banyak agen perubahan anti perundungan," kata Rusprita.
"Tentu harapannya, Roots di tahun-tahun mendatang akan menghasilkan semakin banyak lagi siswa agen perubahan yang dapat turut menyuarakan pesan anti-perundungan,” imbuhnya.
Sebagai wujud aksi nyata dalam mencegah terjadinya perundungan di sekolah, agen perubahan mengadakan Hari Deklarasi Anti Perundungan (Roots Day).
Roots Day dipimpin oleh agen perubahan dengan melibatkan semua elemen sekolah, termasuk siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, penjaga sekolah, dan lain-lain.
Salah seorang Agen Perubahan Angkatan ke-2 SMP Islam Al Azhar 1, Mahira Shafa Kamila mengaku sangat bangga dan senang bisa mengikuti Roots dan menjadi agen perubahan.
“Selain mendapatkan materi cara menangani dan mengatasi perundungan yang terjadi di sekolah ataupun lingkungan yang lain, di Roots Day kami juga menampilkan orkestra, parodi, nasyid, dan masih banyak lagi untuk menyuarakan pesan anti-perundungan,” terangnya.
Koordinator Ketahanan Sekolah SMP Islam Al Azhar 1, Windi Maratunsholiha menambahkan, pihak sekolah dalam hal ini termasuk Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar, telah berkomitmen dan memberikan dukungan penuh bagi upaya pencegahan dan penanganan perundungan di sekolah.
“Bukan hanya dari sisi keleluasaan waktu bagi fasilitator guru maupun siswa agen perubahan dalam melaksanakan praktik baik di sekolah, melainkan juga dari segi pembiayaan program,” tuturnya.
Fasilitator Guru dari SMK Negeri 1 Mopuya, Sulawesi Utara, Dwi Retnowati mengungkapkan hal senada. Menurutnya, sekolah menilai penting program Roots sehingga memasukkannya ke dalam alokasi anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Dengan adanya program Roots dan agen-agen perubahan, anak-anak menjadi lebih mengenal dan paham soal perundungan karena mereka mendapatkan informasi itu langsung dari teman-temannya sendiri,” tuturnya.
Senada dengan itu, fasilitator guru dari SMP Negeri 1 Jayapura, Hariati turut menyambut baik agen perubahan yang telah terbentuk di sekolahnya.
Dikatakan Hariati, para agen perubahan telah sangat aktif melakukan sosialisasi ke setiap kelas untuk menyuarakan upaya pencegahan perundungan.
“Mereka membuat poster-poster anti-perundungan yang dikampanyekan di seluruh lingkungan sekolah. Kita semua berharap, program Roots ini dapat terus dilaksanakan dan anak-anak memahami kalau sekolah kami sudah menjadi sekolah anti-perundungan sesuai hasil deklarasi yang sudah ditandatangani bersama,” kata dia. (Van/OL-09)
SURVEI yang dilakukan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) pada September 2024 menunjukkan 75% korban perundungan (bullying) cenderung mengalami gangguan.
KEKERASAN digital pada anak di Indonesia kian memprihatinkan. Bullying dan judi online Jadi kekerasan digital pada anak yang paling sering muncul di medsos.
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Pangeran Harry dan Meghan Markle menekankan bahasa siper dan keamanan online bagi anak-anak.
Anak yang diperlakukan dengan kekerasan oleh orang dewasa itu kemudian hari juga melakukan hal yang sama kepada tetangganya yang masih kecil
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved