Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah Dicky Armein Hanafy, yang merupakan Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik Pusat Jantung Nasional RS Harapan Kita, mengatakan kelelahan tidak bisa menyebabkan orang sehat meninggal mendadak.
"Tidak bisa (meninggal mendadak karena kelelahan) kalau orangnya sehat, tanpa ada kelainan genetik, tanpa ada kelainan bawaan, tanpa kelainan penyakit lainnya. Lihat saja orang yang lari maraton, kan enggak meninggal. Satu atau dua kasus ada yang meninggal, selalu ada penyebabnya," kata Dicky, dikutip Jumat (24/2).
Sebelumnya, ramai di media sosial video seorang kurir yang meninggal saat mengantarkan paket. Diduga, kurir tersebut meninggal mendadak akibat kelelahan.
Baca juga: Penelitian: Minum Dua Cangkir Kopi Sehari Berbahaya Bagi Pasien Hipertensi
Menurut Dicky, seseorang yang meninggal secara mendadak biasanya memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi kerja jantung, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
"Hipertensi bikin jantung bengkak, cepat capek. Hipertensi sendiri mungkin enggak langsung bikin meninggal, tapi kalau enggak terkontrol dan pasiennya kelelahan, jantungnya harus kerja keras melawan hipertensinya, suatu saat jantungnya udah enggak sanggup," ujar Dicky.
"Jadi yang membuat meninggal mendadak itu seberapa besar penyakit tersebut mempengaruhi jantung," tegasnya.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dony Yugo dari rumah sakit yang sama menambahkan, gangguan irama jantung juga menjadi salah satu kondisi penyebab seseorang meninggal mendadak.
"Gangguan irama jantung bisa bikin jantung berhenti, Istilahnya, jantung bisa berdenyut karena listrik. Kalau listriknya korslet, ya sudah, jantungnya berhenti. Apa yang menyebabkan listriknya korslet? Contohnya jantung koroner, serangan jantung, itu bisa bikin korslet listriknya atau gangguan irama," jelas Dony.
Untuk itu, baik Dicky maupun Dony, sama-sama menyarankan untuk rajin melakukan cek kesehatan, terlebih jika sudah mengetahui ada riwayat penyakit jantung.
"Kalau memang punya sakit jantung, perlu pemeriksaan yang baik. Nanti dinilai apa yang mesti dilakukan supaya jantungnya lebih aman untuk bekerja, dan seberapa kuat. Jangan hanya minum obat, enggak bisa begitu," ujar Dicky.
"Nomor satu, intinya adalah medical check up. Usia di atas 30 tahun harus medical check up, Cek kolesterol kita berapa, tensinya, gulanya, harus selalu dicek. Kedua, ya gaya hidup sehat, setop merokok, makan bergizi, sama olahraga teratur 3-5 kali seminggu dan setiap olahraga minimal 30 menit," tegas Dony. (Ant/OL-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Penanganan dasar aritmia yang tidak tepat bisa menyebabkan kematian secara mendadak.
Ternyata, terdapat sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa rajin berolahraga bisa membantu menutunkan tingkat depresi.
Serangan jantung merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Penyakit jantung bawaan merupakan suatu kelainan struktural atau fungi pada jantung atau pembuluh darah besar pada jantung yang muncul sejak lahir.
Pemasangan ring di saluran pembuluh darah koroner tidak memiliki jaminan permasalahan akan selesai 100 persen.
Penanganan penyakit jantung koroner yang baik dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved