Minggu 19 Februari 2023, 13:30 WIB

Komunikasi yang Baik dengan Orangtua Bisa Cegah Anak Kecanduan Gim

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Komunikasi yang Baik dengan Orangtua Bisa Cegah Anak Kecanduan Gim

Huffington Post
Ilustrasi

 

PSIKOLOG dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menyampaikan para orangtua disarankan untuk menjalin komunikasi dengan putra-putri mereka untuk mencegah kecanduan gim atau gawai.

"Perlu dialog intens dengan anak, apa yang mereka dapatkan saat main gim? Adakah pengaruh positif dan negatif yang dirasakan mereka pada tubuh dan kehidupan mereka?," kata Novi, dikutip Minggu (19/2).

Novi menjelaskan, gawai dan gim saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, khususnya anak-anak.

Baca juga: Screen Time Tingkatkan Risiko Obesitas Anak

Namun, diperlukan batasan-batasan terkait durasi penggunaan, pemilihan konten, maupun jenis-jenis permainan yang tepat untuk anak-anak.

Hal ini bertujuan agar kehidupan anak-anak dapat seimbang, antara kegiatan sosial dan juga bermain gim.

Orangtua juga disarankan untuk melatih anak agar bertanggung jawab pada kegiatan mereka sehari-hari.

"Nah dialog-dialog serta kesepakatan ini yang akan menciptakan kesadaran dan manajemen diri dalam penggunaan gadget yang tepat," ujarnya.

Lebih lanjut, Novi mengungkapkan, gim di gawai bisa memunculkan hormon kebahagiaan, antara lain yaitu Dopamine, Oksitosin, Serotonin, hingga Endorphin.

Secara umum, hormon-hormon tersebut memunculkan perasaan bahagia dan senang setelah melakukan aktivitas tertentu, khususnya gim.

Hormon kebahagiaan ini menyebabkan tubuh seseorang secara alami menjadi ingin bermain gim secara terus-menerus.

Ia menambahkan, anak yang terlampau lama bermain gim berpotensi mengalami kecanduan.

Candu akibat gim di gawai ini apabila tidak disadari atau ditangani dengan serius, dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental, yakni kurangnya kemampuan bersosialisasi, stres, kelelahan kronis, apatisme, hingga rendahnya motivasi untuk melakukan hal lain.

Selain itu, kesehatan fisik anak-anak pada masa pertumbuhan juga akan terganggu karena kurang gerak, sakit mata, hingga keluhan sakit di persendian.

"Hormon kebahagiaan saat bermain game dapat dimunculkan oleh kegiatan lain. Yang terpenting adalah membangun kesadaran diri dan manajemen diri," pungkas Novi. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Daily Mail

Permen Karet Bermanfaat untuk Kesehatan Gigi

👤Mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 10:28 WIB
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kesehatan gigi. Perawatan ini bisa dilakukan harian namun perlu...
Foto Antara/Deni Setiadi

RSPI Bintaro Layak Jadi Rujukan Peserta Jamkestama Anggota DPR dan Keluarganya

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 10:10 WIB
Kunjungan kerja tim BURT DPR dilakukan dalam rangka melihat kesiapan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) bagi...
Dokumentasi pribadi.

Perkuat Komunikasi, IndiHome Terbaik di PRIA Award 2023

👤Mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 09:40 WIB
Tak hanya menyampaikan pesan atau mitigasi krisis semata, dengan penerapan strategi komunikasi yang baik, bisnis IndiHome juga bisa...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya