Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Perintahkan Basarnas Edukasi Publik terkait Penanganan Bencana

Andhika Prasetyo
16/2/2023 12:20
Presiden Perintahkan Basarnas Edukasi Publik terkait Penanganan Bencana
Presiden Joko Widodo mejawab(MI/SUMARYANTO)

PRESIDEN Joko Widodo memerintahkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penanganan bencana.

Langkah tersebut harus dilakukan agar publik memiliki pengetahuan serta kemampuan yang baik dalam proses pertolongan pertama.

"Yang sangat penting adalah keterlibatan masyarakat dalam proses pertolongan dan pencarian. Oleh sebab itu, mengedukasi masyarakat, terutama di tempat-tempat yang sering mengalami kejadian baik banjir, gempa bumi, atau tempat-tempat yang rawan lainnya sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk pertolongan awal," ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Basarnas di Jakarta, Kamis (16/2).

Baca juga: Presiden: Bencana di Indonesia Naik 81%

Arahan tersebut disampaikan Kepala Negara bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang ia pegang, potensi terjadinya bencana di dunia terus bertumbuh. Dibandingkan 50 tahun lalu, frekuensi terjadinya bencana saat ini mengalami kenaikan hingga lima kali lipat.

Khusus di Indonesia, jumlah bencana juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 1.945 peristiwa di 2010 menjadi 3.542 di 2022.

"Frekuensi bencana di Indonesia mengalami peningkatan yang drastis yaitu naik 81%. Kenaikannya dalam 12 tahun ini 81%," tuturnya.

Bencana yang ia maksud bukan hanya peristiwa alam saja, melainkan juga tragedi seperti kecelakaan atau pesawat jatuh. Sejak 2014, Jokowi mengatakan setidaknya ada empat kecelakaan besar yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Komnas Haji Sebut Keputusan DPR Melanggengkan Skema Ponzi

Empat kecelakaan itu meliputi jatuhnya Air Asia di Perairan Belitung pada 2014, kecelakaan Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada 2018, tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba pada 2018 dan meledaknya Sriwijaya SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu.

"Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan. Kita semua berharap tidak ada bencana, tidak ada kecelakaan besar, tetapi kita tahu bahwa pengalaman itu ada," tandasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya