Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di bidang tata boga untuk lebih kreatif dan cerdas dalam membaca peluang. Di antaranya industri kuliner yang sangat potensial dan terus mengalami pertumbuhan paling cepat pascapandemi covid-19.
Demikian disampaikan Direktur Kursus dan Pelatihan (Dirsuslat) Ditjen Diksi Kemendikbudristek Wartanto dalam sambutannya saat membuka Webinar Nasional 'Sinergitas Ikaboga Indonesia dalam Mengembangkan Program Pendidikan Kewirausahaan di LKP Tata Boga' yang disiarkan melalui kanal YouTube KursusKita, Kamis (9/2).
Wartanto mengatakan, LKP juga harus bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar dapat menghadirkan layanan pendidikan yang inovatif dan mampu mendukung pengembangan industri boga di Indonesia.
"Setelah kita keluar dari zona merah covid-19, kita bisa saksikan bahwa usaha-usah kuliner seperti pujasera dan pusat-pusat kuliner kembali bermunculan dan ini menandakan bahwa bidang kuliner dan boga itu sangat luar biasa," katanya.
Selain menjadi sektor yang cepat bangkit dari covid-19, industri boga juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembukaan lapangan usaha baru. Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Juni 2022, terdapat 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2020, di mana 8.042 usaha (71,65%) di antaranya berupa restoran atau rumah makan, 269 usaha (2,40%) berupa katering, dan sisanya 2.912 usaha (25,9%) masuk dalam kategori lainnya.
Oleh karena itu, sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi nonformal, LKP, menurut Wartanto, harus dapat melihat peluang besar dari industri boga tersebut. LKP harus mampu menyediakan layanan pendidikan yang inovatif dan kreatif agar bisa melahirkan peserta didik yang mampu membuka usaha boga.
Baca juga: Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Gelar Bedah Buku tentang Intelijen
"Kursus tata boga itu menjadi salah satu kursus yang paling banyak diminati dan LKP di bidang boga harus memiliki kreativitas yang luar biasa," ujarnya.
Untuk itu, Wartanto mendorong LKP di bidang tata boga untuk terus melakukan sinergi dengan lembaga ataupun institusi, salah satunya adalah dengan Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia. Sinergisitas tersebut penting dalam rangka mengembangkan program-program pendidikan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif di LKP-LKP yang bergerak di bidang tata boga.
Sebagai sentra pengembangan boga di Indonesia, LKP dan Ikaboga ia nilai dapat saling bersinergi untuk menggali dan mengembangkan potensi kuliner di Indonesia. Wartanto berharap, sinergi tersebut akan melahirkan kuliner khas Indonesia, baik dari bahan, rempah, dan juga penyajian.
"Kalau bisa diolah ini akan menjadikan Indonesia negara yang sangat kaya dengan kekayaan boga dan itu akan menjadi daya tarik wisatawan dan menjadi bagan dari pendapatan negara," katanya.
Sementara itu, Manajer Budi Mulia Dua Culinary School Ani Syafa'atun, yang menjadi salah satu pembicara dalam webinar tersebut, mengatakan bahwa sinergisitas dalam pengelolaan LKP memang tidak bisa dihindari. Menurutnya, dunia pendidikan kerap tertinggal dari industri sehingga diperlukan sinergi dengan institusi lain, baik organisasi maupun dengan industri. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan benar-benar bisa selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Kerja sama dan sinergitas akan membuat kita lebih adaptif dan terus belajar untuk menghadirkan layanan pendidikan LKP yang terbaik," kata Ani dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikaboga Indonesia, Neni, menilai kerja sama dan sinergisitas akan memungkinkan untuk saling mengetahui kebutuhan satu sama lain.
Kegiatan webinar ini merupakan rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII Ikaboga yang diisi dengan seminar, lokakarya, serta lomba-lomba. Kategori perlombaan berupa penataan parsel/hamper berisi olahan kue berbahan tepung beras dan lomba membuat minuman berbahan kopi Nusantara. (OL-16)
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kementerian Ketenagakerjaan menggandengang Inovasi Muda dalam penyelenggaraan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Acara itu menjadi bukti nyata keberhasilan Kalemdiklat Polri dalam mendorong kemajuan pendidikan di lingkungan sekolah kedinasan.
Dekan FPEB UPI, Prof Ratih Hurriyati, kemarin menjelaskan, webinar ini memiliki nilai strategis terutama dalam menjembatani dunia akademik dan dunia kerja.
Dalam menghadapi era transformasi digital yang terus berkembang pesat, pertanyaan besar muncul mengenai bagaimana pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat bertahan
Pengembangan BPD ini sebagaimana amanat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui PJOK No 12 tahun 20220 tentang Konsolidasi Bank Pembentukan KUB.
Indonesia telah menargetkan investasi pada 2023 adalah Rp 1.900 triliun atau terjadi peningkatan lebih dari 50% dari target tahun 2022 sebesar Rp 1.200 triliun.
Webinar ini diselenggarakan untuk memberikan wawasan dan dukungan kepada guru, orang tua, dan siswa, dalam menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved