Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima Audiensi Prof. Mohd. Roslan bin Mohd Noor dari University of Malaya dan rombongan. Pertemuan ini dalam rangka menjajaki penyebaran program Moderasi Beragama di kedua negara.
"Sebagaimana hasil pertemuan PM Malaysia dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Info dari Bapak Presiden Jokowi, Indonesia-Malaysia agar membentuk program sinergi dalam penguatan Moderasi Beragama," kata Menag Yaqut di Jakarta, Selasa (31/1).
"Bapak Presiden Jokowi menginginkan ada semacam task force untuk mengerjakan program Moderasi Beragama. Ke depan kita akan banyak bertemu untuk mem-follow up terkait hal ini," imbuh Menag Yaqut.
Berbicara Moderasi Beragama, Gus Yaqut, sapaan akrabnya, menyampaikan Indonesia ingin berbagi pengalaman dengan Malaysia. Malaysia juga berpengalaman dalam mengelola kehidupan keagamaan dan kerukunan umat beragama.
Senada dengan Menag Yaqut, Dirjen Pendis M Ali Ramdhani juga mendukung program kerja sama Moderasi Beragama Indonesia-Malaysia, utamanya di bidang pendidikan, seperti di University Malaya.
"UM the best University. Kita harus lebih banyak membicarakan kerja sama Indonesia-Malaysia dalam hal pengembangan pendidikan Moderasi Beragama," kata M Ali Ramdhani.
Baca juga: Wamenag: Konsep Khairu Ummah Sejalan dengan Moderasi Beragama
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam, M Adib, menyampaikan banyak peluang kerja sama Indonesia-Malaysia yang bisa dijalankan. Misalnya, program imam masjid, penyebaran paham keagamaan, dan lainnya.
Tampak hadir staf khusus Menag Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme, dan Hubungan Kelembagaan antar K/L dan Pesantren, Mohammad Nuruzzaman.(OL-5)
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan yang mendorong kepedulian lingkungan berbasis nilai-nilai spiritual.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Wasathiyah sejatinya mengantarkan manusia ke kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Perkembangan penduduk yang yang semakin padat dan majemuk dengan keragaman suku bangsa dan agama menjadikan hal penting dalam menjaga kehidupan dan kerukunan.
Nasaruddin menyoroti kondisi di negara-negara kawasan teluk yang hingga saat ini tidak kunjung lepas dari konflik. Padahal, bahasa mereka sama, peradabannya sama, tapi tidak bisa kompak.
Keberagaman agama dan budaya di Indonesia tersebut ibarat sebuah puzzle, ketika setiap bagiannya akan saling melengkapi untuk membentuk gambar utuh sehingga terlihat makin indah.
Di tempat itu ada dua gereja, ada dua wihara, dan enam masjid serta musala disertai dengan tempat pendidikan Alquran
Bali, khususnya Denpasar memang dikenal memiliki masyarakat yang beragam. Untuk mereka diharap bisa terus menjaga kerukunan dan sikap toleransi tersebut.
Masjid Agung yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Pemerintah Kabupaten Magelang dan Kanwil Kementerian Agama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved