Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, konsep Khairu Ummah yang menjadi tema besar Konferensi Islam ASEAN 2022 sejalan dengan konsep Moderasi Beragama yang menjadi amanah RPJMN dan program prioritas Kementerian Agama RI.
Hal ini disampaikan Zainut Tauhid Sa'adi saat mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas pada pembukaan Konferensi Islam ASEAN ke-2 di Nusa Dua, Bali. Konferensi yang diikuti 140 peserta dari negara-negara ASEAN ini berlangsung 21-23 Desember 2022, dan dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menurut Wamenag, individu atau kelompok masyarakat yang berhasil mempraktikkan Moderasi Beragama sudah tentu akan menjadi pribadi terbaik. Sebab, mereka menempatkan sesuatu secara seimbang dan proporsional, bersikap pertengahan dalam pandangan dan praktik beragama, bermasyarakat, dan berbangsa.
"Serta pelopor dalam sikap saling menghargai dan menghormati, juga adaptif terhadap budaya dan adat istiadat lokal," kata Wamenag.
"Khairu Ummah juga akan terwujud dengan sikap saling menyayangi dan menghormati dengan sesama umat manusia. Perbedaan hanyalah identitas yang disatukan dengan kuatnya komitmen untuk berbuat yang terbaik bagi umat, bangsa, negara serta kepentingan dunia. Khairu Ummah adalah mereka yang paling besar rasa kasih sayangnya kepada sesama umat manusia dan alam semesta," sambung Zainut.
Konsep ini, lanjut Wamenag, sering dicontohkan oleh manusia terbaik, Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwahnya, salah satunya adalah peristiwa penolakan dakwah di Thaif.
Baca juga : Momen Hari Ibu, Optimalisasi Perlindungan Hak Kesehatan Ibu Pekerja
Nabi yang ditolak kehadirannya, bahkan dilempari batu hingga bersimbah darah, saat itu memiliki kesempatan untuk membalas. Namun ketika Malaikat penjaga Gunung menawarkan untuk membinasakan Kaum Thaif saat itu, Nabi dengan besar dan luasnya kasih sayang berujar penuh kebijaksanaan.
"Aku berharap dari keturunan mereka lahir generasi yang meng-Esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun," ujar Wamen menuturkan perkataan Nabi saat itu.
Konferensi yang bertajuk 'Khairu Ummah' ini diikuti sekitar 140 peserta dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, serta Arab Saudi. Wapres Ma'ruf berharap acara ini dapat mengukuhkan kerja sama antarnegara.
Hadir dalam pembukaan, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi, Abdullatif bin Abdul Aziz Alu Syaikh, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Esam bin Abid Al-Thaqafy, Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin.
"Konferensi ini sangat strategis dan memiliki relevansi yang kuat untuk merespons berbagai persoalan dan krisis kemanusiaan yang semakin kompleks dan memerlukan panduan keagamaan yang mencerahkan dan menyejukkan. Predikat khairu ummah hanya akan terwujud tatkala umat Islam mampu menjadi pionir tegaknya amar makruf nahi mungkar dan menghadirkan kemaslahatan di muka bumi." Pungkas Wamenag. (RO/OL-7)
Penguatan dan pengembangan moderasi beragama memiliki tujuan yang sangat penting.
Moderasi beragama bertujuan menyamakan cara pandang masyarakat terkait perbedaan agama.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda
Tujuan FGD ialah memperkuat pemahaman dan praktik moderat dalam beragama.
Tema diskusi ialah "Penguatan Moderasi Beragama sebagai Komitmen Menjaga Kerukunan, Toleransi dan Nilai Luhur Kebangsaan".
Fadil mampu meredam tensi antarkelompok yang sempat memanas karena adanya paksaan kepentingan atas nama ideologi dan agama tertentu.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
Mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved