Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDONESIA dikenal sebagai negara dengan enam agama yang diakui secara resmi. Meski beragam, prinsip toleransi terus dijaga oleh masyarakat, sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua."
Pada Desember, umat Kristiani di seluruh Indonesia bersiap menyambut Natal, yang merupakan salah satu perayaan agama cukup besar di tanah air.
Keberagaman agama dan budaya di Indonesia tersebut ibarat sebuah puzzle, ketika setiap bagiannya akan saling melengkapi untuk membentuk gambar utuh sehingga terlihat makin indah.
Lalu bagaimana masyarakat Indonesia menjalankan praktik keberagaman agama saat perayaan Natal? Berikut informasinya.
Saat perayaan Natal tiba, semua orang dapat turut merasakan keramaian dan keseruannya, terlepas dari latar belakang agama mereka.
Kerukunan antarumat beragama terlihat dalam berbagai bentuk dukungan dan solidaritas yang diberikan, mulai dari membantu persiapan hingga menjaga kelancaran acara.
Berikut praktik-praktik kerukunan saat Natal melansir dari situs resmi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim:
1. Saling menghormati dan memahami perbedaan keyakinan
Sikap saling menghormati menjadi fondasi kerukunan antarumat beragama. Setiap individu diharapkan dapat menerima keberadaan agama lain tanpa prasangka atau diskriminasi.
Contohnya, warga non-Kristiani yang membantu menjaga ketertiban saat ibadah Natal berlangsung, atau sebagai orang yang tidak merayakan dapat memberikan ucapan selamat Natal sebagai bentuk penghormatan.
2.Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain
Saat kita berada dalam lingkungan yang memiliki beragam kepercayaan tentu saja menjaga kerukunan hanya bisa terwujud jika setiap orang menghormati hak individu.
Tidak memaksakan agama atau ajaran kepada pihak lain adalah wujud nyata dari sikap toleransi yang sehat. Hal ini mencerminkan penghormatan terhadap kebebasan beragama yang dijamin oleh hukum di Indonesia.
3. Melibatkan umat agama lain dalam kegiatan sosial dan amal
Natal sering menjadi momen berbagi dengan sesama, dan kegiatan ini dapat melibatkan berbagai kalangan lintas agama.
Umat Kristen dapat bekerja sama dengan umat agama lain dalam kegiatan sosial, seperti memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu, mengadakan bakti sosial, atau berbagi makanan.
Kolaborasi ini menciptakan suasana kebersamaan yang mempererat hubungan antaragama.
4. Menghormati perayaan agama lain dan tIdak Berlebihan dalam Perayaan Natal
Menghormati perayaan agama lain dapat dilakukan dengan cara menjaga sikapa gar tidak terlihat berlebihan.
Selain itu, merayakan Natal dengan sewajarnya juga penting untuk menghindari kesan berlebihan yang dapat memicu sensitivitas pihak lain. Dengan cara ini, harmoni dan saling menghormati tetap terjaga.
Demikian bentuk praktik kerukunan saat perayaan Natal bagi masyarakat Indonesia yang memiliki bergam keyakinan. Selamat hari Natal bagi yang merayakannya! (berbagai sumber/Z-1)
Perkembangan penduduk yang yang semakin padat dan majemuk dengan keragaman suku bangsa dan agama menjadikan hal penting dalam menjaga kehidupan dan kerukunan.
Nasaruddin menyoroti kondisi di negara-negara kawasan teluk yang hingga saat ini tidak kunjung lepas dari konflik. Padahal, bahasa mereka sama, peradabannya sama, tapi tidak bisa kompak.
Di tempat itu ada dua gereja, ada dua wihara, dan enam masjid serta musala disertai dengan tempat pendidikan Alquran
Bali, khususnya Denpasar memang dikenal memiliki masyarakat yang beragam. Untuk mereka diharap bisa terus menjaga kerukunan dan sikap toleransi tersebut.
Masjid Agung yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Pemerintah Kabupaten Magelang dan Kanwil Kementerian Agama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved