Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
GURU besar UGM, Prof. Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc menyatakan, beberapa cara mengurangi risiko non-communicable diseases (NCD) atau penyakit tidak menular adalah pengendalian penyakit hipertensi, mengatur pola makan, dan menghindari obesitas. NCD saat ini cenderung terus meningkat, terutama penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke), kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.
Data WHO 2022 menyebut jumlah kematian karena NCD secara global terus meningkat yang mengakibatkan hampir 3/4 kematian di dunia (sekitar 17 juta orang di bawah 70 tahun meninggal per tahun). Beberapa hasil olahan pangan yang mengandung protein tinggi, seperti kacang-kacangan, sudah terbukti dapat membantu kesehatan tubuh. Makanan
hasil fermentasi seperti natto, tempe, dan lainnya, mempunyai aktivitas antihipertensi.
Menurut Indrati, makanan hasil fermentasi ini banyak mengandung peptida bioaktif yang merupakan hasil hidrolisis enzimatis protein bahan selama fermentasi berlangsung. Selain mempunyai manfaat sebagai ntihipertensi, makanan hasil fermentasi telah dipelajari mempunyai aktivitas antidiabetik, hypocholesterolemic, dan aktivitas antiinflamasi.
"Selain efek yang menyehatkan, makanan hasil fermentasi merupakan produk makanan bergizi, sehat, lezat, dan mudah dicerna," kata dia saat pidato Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, di Yogyakarta, Selasa (10/1).
Dalam pidato pengukuhan berjudul Teknologi Produksi dan Sifat Fungsional Peptida Bioaktif Bahan Pangan ia menyampaikan agar mempunyai efek menyehatkan, bahan olahan pangan tersebut harus dipilih dari bahan baku dengan kadar protein tinggi dan mikrobia proteolitik.
Bahan baku ini sangat banyak pilihannya, baik dari sumber nabati, seperti kacang-kacangan dan lain-lain, atau hewani seperti susu, ikan, dan lain-lain. Khusus untuk kacang-kacangan, komponen penyusunnya cukup lengkap, seperti lemak, protein dan asam amino esensial, karbohidrat kompleks, vitamin, mineral, dan serat pangan.
Bahan pangan kaya protein seperti kacang-kacangan memiliki berbagai aktivitas biologis yang baik untuk kesehatan tubuh seperti antihipertensi, antidiabetes, anti kanker, antioksidan, dan sifat fungsional lainnya. Meskipun jumlah komponen aktif dalam makanan yang dikonsumsi melimpah, namun belum tentu mampu mencegah penyakit karena sangat bergantung pada jumlah yang available agar berfungsi di dalam organ atau jaringan target. (AT/H-3)
Baznas RI terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan profesionalisme para pengelola zakat di Indonesia.
Pemprov DKI Jakarta didorong segera mewujudkan percepatan fasilitas pengelolaan sampah.
PEMERINTAH akan mendorong transformasi industri manufaktur dari bernilai tambah rendah menjadi bernilai tambah tinggi.
Water treatment dengan metode pemisahan partikel secara elektrik dan fast vertical filtration membuat proses pengolahan air lebih ramah lingkungan.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan menggelar turnamen “Obi Fishing Tournament 2024”
Sagu, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru.
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Buah naga memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau prediabetes.
Cuka sari apel ditemukan memperlambat laju pengosongan lambung pada orang yang hidup dengan diabetes dan gastroparesis.
terdapat beberapa pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber karbohidrat.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved