KASUS covid-19 melonjak di sejumlah negara. Lantas, bagaimana dengan nasib mahasiswa Indonesia di sana?
Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti-Ristek) Prof Nizam menyatakan bahwa mahasiswa Indonesia di luar negeri masih mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia. Secara khusus bagi mahasiswa di negara-negara dengan kasus covid-19 yang masih tinggi, bantuan pemerintah Indonesia terus mengalir.
"Selama ini dukungan melalui Kedutaan Indonesia di negara setempat," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (5/1).
Dijelaskannya, bantuan yang diberikan pemerintah bermacam-macam. Mulai dari logistik, kesehatan, hingga pemulangan. Hal itu untuk mendukung proses pembelajaran para mahasiswa Indonesia sekaligus melindungi mereka dari dampak covid-19.
"Bentuknya macam-macam, mulai bantuan logistik, bantuan kesehatan, sampai pemulangan bila diperlukan," imbuhnya.
Hingga kini, bantuan tersebut masih terus diberikan berdasarkan kondisi di negara setempat.
Diketahui, sejumlah negara masih mencatat angka covid-19 yang cukup tinggi. Negara seperti Tiongkok hingga Amerika Serikat masih terdampak pandemi, meski kebijakan pembatasan di negara tersebut sudah mulai dilonggarkan.
Dilansir dari laman Worldometers, lima negara dengan kasus harian covid-19 tertinggi saat ini adalah Jepang yang mencatatkan 226.904 kasus baru pada 5 Januari 2023, disusul dengan Korea Selatan (64.000), Taiwan (31.514), Hongkong (18.422), dan Tiongkok (9.308).
Jika dilihat dari jumlah kasus aktif, maka lima negara dengan kasus covid-19 terbanyak ialah Jepang sebanyak 8,5 juta kasus, Amerika Serikat 2,1 juta kasus , Korea Selatan 1,17 juta kasus, Polandia 916.026 kasus dan Vietnam 870.916 kasus. (H-2)