Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kelola Sampah untuk Sumber Energi Masa Depan

Faustinus Nua
28/12/2022 20:25
Kelola Sampah untuk Sumber Energi Masa Depan
CSR PT PLN: Rektor ITPLN, Kepala Pendidikan Jabar dan jajaran PT. PLN, SMKN 2 Bekasi dalam Peresmian dan Serah Terima Program CSR PLN, Rabu.(MI/ Faustinus Nua)

SETIAP hari ratusan truk memuat sampah mulai dari ukuran sedang hingga berat memasuki area Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sampah yang berasal dari daerah ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya itu telah menggunung yang berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan di masa depan.

Tak jauh dari lokasi TPST, sebuah sekolah menengah kejuruan tengah mengembangkan inovasi pengelolaan sampah. SMKN 2 Bekasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. PLN (Persero) yang didukung Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengelola sampah melalui proses peuyeumisasi untuk menghasilkan produk energi baru terbarukan.

"Sebutkan jenis energi atau sumber energi yang tidak ada di Indonesia. Semua ada, salah satunya adalah biomassa yang juga disebut sampah. Sampah ini masalah bagi kita semua, tapi kalau dikelola dengan teknologi yang tepat ini adalah sumber energi," ucap Rektor ITPLN Prof. Iwa Garniwa Mulyana, Rabu (28/12).

Dia menekankan bahwa sampah merupakan sumber masalah bagi lingkungan. Akan tetapi di sisi lain, sampah juga merupakan potensi ekonomi baru bila dikelola dengan teknologi yang tepat. Sehingga Prof. Iwa menyebut sampah sebagai salah satu sumber energi yang dimiliki Indonesia.

Melalui teknologi peuyeumisasi sampah bisa menghasilkan energi baru terbarukan (EBT). Meski pengelolaannya masih terbatas dan masih jauh dari kebutuhan pasokan batu bara PLN, namun langkah kecil itu bisa menjadi harapan baru di masa mendatang.

"PLN sudah melakukan inovasi gak bisa sendiri. Potensi sampah kita sangat besar, kita bisa bantu untuk mendorong ini menjadi sumber energi, sekaligus menyelesaikan masalah lingkungan," kata Prof. Iwa sembari mendorong pengelolaan sampah di setiap RT/ RW di Ibukota Jakarta.

Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Usaha ITPLN, Pawenary yang merupakan Ketua Pelaksana Program CSR tersebut menjelaskan bahwa kegiatan CSR dimulai sejak awal tahun 2022. ITPLN yang memiliki pusat riset unggulan, salah satunya yaitu Waste to Energy diamanatkan untuk membantu Cofiring dan memanfaatkan sampah menjadi bahan yang berguna di masyarakat. "Awalnya kita sebut dengan TOSS, Tempat Olahan Sampah Setempat," imbuhnya.

Proyek pertama yang dilakukan adalah bekerjasama dengan Pemda Klungkung Bali dan didukung penuh oleh PT Indonesia Power untuk menghabiskan sampah di area Klungkung Bali. Selanjutnya ITPLN, diminta untuk membuat lagi pengolahan sampah agar produknya bisa kita gunakan untuk cofiring di daerah Jabodetabek. "Maka dari itu kita menimbang dan memutuskan untuk di pasang di SMKN 2 Kota Bekasi ini karena dekat dengan lokasi Bantar Gebang," sambung Pawenary.

Dia menjelaskan bahwa proyek tersebut menghabiskan waktu efektif selama 6 bulan yang dimulai sejak bulan Mei 2022. Adapun proses yang ada di SMKN 2 Bekasi ini hampir sama dengan yang sudah dilakukan di Klungkung Bali.

"Kita menggunakan 4-5 mesin utama yaitu mesin A B C D dan E. Sistemnya sama yaitu dengan metode peuyeumisasi, yaitu sampah di peuyeumisasi dengan menggunakan bioaktivator yang khusus karya putra bangsa pendiri TOSS. Lalu hasil sampah yang sudah di peuyeumisasi dengan menggunakan bak bambu diolah dengan ke 4-5 mesin tersebut untuk menjadi RDF, briket dan pellet," jelasnya.

Menurutnya, luaran produk sudah diuji 3 kali di Balai Besar Teknik Mineral dan Batu-bara. Hasilnya, kadar kalori mencapai 2500 sampai dengan 3500 kalori. Output produk dari SMKN 2 Bekasi memiliki kapasitas 20 ton per hari sampah dengan produk RDF, briket sebesar 10 ton per hari.

Dengan adanya tempat olahan sampah di SMKN 2 Bekasi, Pawenary berharap selain memberikan fasilitas praktek para siswa, khususnya jurusan EBT juga menghabiskan sampah di lingkungan RT/RW sekitar melalui karang taruna. Hasilnya juga digunakan beberapa perusahaan seperti PT BEST dan PT Karno untuk dimanfaatkan boiler external pabrik tahu tempe.

Selain pengolahan sampah, pihaknya juga mempromosikan kompor dengan bahan bakar briket dan gasifire yang merupakan hasil karya ITPLN.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat Asep Sudarsono, mengapresiasi langkah PT PLN dalam menggandeng institusi pendidikan untuk mengembangkan pengelolaan sampah. Hal itu menjadi bentuk edukasi dan bekal bagi generasi penerus. "Apabila generasi setelah kita tahu bahwa kita pernah hidup maka berkaryalah. Ini adalah bekal bagi generasi penerus yang akan menggantikan peran kita di masa depan," ujarnya.

Dia berharap program tersebut bisa terus berlanjut dan menginspirasi sekolah lain. Begitu pula dengan masyarakat sekitar bisa mendapat pengetahuan baru terkait pengelolaan sampah. "Apa yang dihasilkan cukup menjadi solusi, sampah yang selama ini jadi masalah bisa diselesaikan dengan peuyeumisasi," kata dia.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya