Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PADA Selasa (20/12) dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pelaksanaan Piala Jaksa Agung VII antara Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kejaksaan Agung (Badiklat Kejagung) dan Fakultas Hukum Universitas Pancasila (UP).
Dalam keterangan pers, Rabu (21/12), Kepala Diklat Kejagung Tonny T. Spontana, menyampaikan bahwa perjanjian kerja sama penyelenggaraan Kompetisi Nasional Peradilan Semu (National Moot Court Competition) yang diselenggarakan kerja sama antara Kejagung dan UP sudah terselenggara dan memasuki pelaksanaan yang ketujuh kali.
Sebelumnya kompetisi Piala Jaksa Agung mengusung tema yang berkaitan dengan tema penanggulangan dan pencegahan tindak pidana korupsi dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Dunia.
Namun, dalam kompetisi berikutnya mengambil tema "Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul". Dengan tema tersebut, Badiklat Kejagung sangat tepat memberi dukungan program melalui Kompetisi Nasional Peradilan Semu Piala Jaksa Agung VII.
Dalam Kompetisi Nasional Peradilan Semu Piala Jaksa Agung VII akan diikuti 16 perguruan tinggi yang terseleksi administrasi melalui pengumpulan berkas persidangan.
Sebanyak 16 delegasi yang akan berkompetisi dengan difasilitasi Badiklat Kejagung sebagai intansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan terbaik.
Baca juga: Pegadaian-ISEI Gelar Kompetisi Kewirausahaan Bagi Para Mahasiswa
Ada sekitar 360 anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Peradilan Semu yang akan menunjukkan kepiawaian dan keterampilan di bidang hukum acara demi meraih tropi yang bergengsi.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H.,M.A, menyampaikan apresiasi atas dukungan Badiklat Kejagung.
Prof.Eddy berharap perjanjian kerja sama antar-dua institusi dapat ditingkatkan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Di masa yang akan datang dapat dikembangkan menjadi International Moot Court Competition sehingga para mahasiswa dapat berkiprah di persidangan di mancanegara," jelasnya.
“Tidak menutup kemungkinan dengan improving English skill di masa yang akan datang para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pancasila dapat bertanding atau menjajal kemampuan students from Harvard Law School, Yale University, or Cambridge University,” jelas Prof.Eddy
“Para mahasiswa dapat diberi wawasan hukum beracara di Sidang Perserikatan Bangsa-Basang (PBB) atau Internasional Court of Justice. Semoga kerja sama sebagai wujud komitmen membangun sumber daya manusia di bidang penegakan hukum ini terus-menerus dapat ditingkatkan.” paparnya. (RO/OL-09)
Ryan sejatinya pernah ditahan pada Selasa, 24 Agustus 2021. Namun, saat itu buron itu terjangkit covid-19 dan harus dirawat.
Pers dalam KUHP baru adalah isu yang kompleks, melibatkan tarik menarik antara kebebasan berekspresi dan kebutuhan akan ketertiban sosial.
Pencegahan terhadap Nadiem dilakukan sampai enam bulan ke depan. Tujuannya untuk memperlancar proses penyidikan.
PENYIDIK Kejaksaan Agung (Kejagung) merampungkan berkas kasus dugaan korupsi Pertamina dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Bambang menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menaruh perhatian khusus pada proses pembaruan hukum acara pidana bukan hanya sebagai kebutuhan.
BANK-bank yang mayoritas kepemilikan sahamnya oleh asing akan diwajibkan membangun pusat data di Indonesia
PAM JAYA berharap dapat menjaga kontinuitas rencana pemenuhan kebutuhan air minum tanpa tergantung pada satu sumber utama.
Fery menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved