Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) meluncurkan program Kampung Cekattan (Cepat, Tanggap, Kolaboratif untuk Bangkit dan Tangguh Bersama).
Program itu merupakan bentuk pengabdian masyarakat dengan melibatkan perguruan tinggi untuk membantu penanggulangan gempa bumi Cianjur. Perguruan tinggi akan membantu memberdayakan masyarakat guna mempercepat pembangunan ekosistem ekonomi di wilayah terdampak gempa.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam berharap perguruan tinggi dapat membantu di tiap tahapan penanganan bencana mulai dari tahap tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, hingga rekonstruksi.
“Saya harap teman-teman perguruan tinggi terus bisa membantu TNI dan Polri yang terjun ke lapangan, dan juga masyarakat serta relawan untuk bergotong royong melakukan tanggap darurat untuk dapat mengurangi korban lanjutan dan mempercepat pemulihan,” ujar Nizam.
Perguruan tinggi juga diharapkan dapat membantu proses trauma healing bagi warga Cianjur khususnya anak-anak. Selain itu, bagi mahasiswa dapat berpartisipasi membantu mengajar di sekolah-sekolah sebagai pusat pembelajaran darurat dengan mendampingi guru melalui program Kampus Mengajar.
Nizam menambahkan, prinsip dalam mitigasi bencana adalah membangun kembali lebih baik dari kondisi sebelum gempa. Untuk itu diperlukan pemahaman masyarakat terhadap konstruksi tahan gempa. Relokasi pemukiman di daerah rawan gempa juga perlu dilakukan untuk menghindari kejadian serupa. Perguruan tinggi diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
"Saya harapkan teman-teman bisa melakukan itu bersama-sama dengan dinas terkait, pemerintah daerah untuk kita bergotong royong membangun Cianjur agar bisa pulih kembali dengan cepat dan lebih tangguh," pungkas Nizam.
Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menjelaskan bahwa hingga saat ini lebih dari 73 perguruan tinggi negeri maupun swasta sudah terjun ke lapangan, bahu membantu masyarakat terdampak gempa di Cianjur.
Melalui program Kampung Cekattan, mendapatkan tambahan 10 perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Dengan alokasi anggaran sebesar 5 miliar, 10 PTS membuat program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan sebaran wilayah di 6 kecamatan dan 18 desa.
“Kita juga merencanakan adanya pelatihan kepada masyarakat terkait dengan perancangan bangunan tahan gempa yang berkolaborasi dengan teman-teman yang bahkan dari UGM juga ITB kemudian dari IPMI, kemudian ruang pengelolaan publik, manajemen kebencanaan, penyuluhan dan konsultasi hukum,” ujar Tjitjik.
Kepala LLDIKTI Wilayah III Paristiyanti Nurwardani menyampaikan, Kampung Cekattan akan dikawal bersama-sama untuk membantu percepatan pemulihan di Cianjur. Ia berharap program ini menjadi percontohan di tempat bencana yang lainnya sehingga menjadi kemajuan yang luar biasa bagi Indonesia.
"Mari semuanya gotong royong memberikan bukti bahwa pendidikan tinggi betul-betul memberikan solusi untuk seluruh permasalahan gempa di Cianjur," ujar Paris.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Samsuri juga mengungkapkan perguruan tinggi di wilayahnya turun langsung ke Cianjur dikarenakan sejumlah perguruan tinggi memiliki posisi di wilayah Jawa Barat dan Banten, sedangkan yang lainnya dikoordinator oleh masing-masing wilayah. Bantuan diberikan oleh perguruan tinggi dalam bentuk donasi berupa uang maupun sarana prasana yang dibutuhkan.
Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan Ditjen Diktiristek dan perguruan tinggi untuk warga Cianjur.
“Tentunya dengan pemikir-pemikir dari perguruan tinggi, anggota DPR RI sekiranya solusi-solusi untuk kami jalankan ke depan, kami mohon petunjuk dan arahan sehingga warga masyarakat Cianjur yang diungsikan tetap bisa menghidupi kehidupan sehari-harinya,” ucap Herman.
Dalam kesempatan tersebut, Ditjen Diktiristek memberikan bantuan berupa 300 tablet dan 5 laptop merah putih untuk korban gempa Cianjur. Adapun penyaluran bantuan diberikan kepada STIKes Cianjur 25 tablet, STIKes Permata 25 tablet dan 5 laptop, UNPI Cianjur 40 tablet, Universitas Suryakencana 60 tablet, SMP 5 Cianjur 100 tablet dan SDN Sukamaju 1 Cianjur 50 tablet. (RO/OL-7)
Kisah Reni, Mitra ShopeeFood dari Yogyakarta, yang temukan keseimbangan antara peran ibu dan penghasilan demi wujudkan mimpi anak-anaknya.
Beasiswa zakat untuk santri bantu tingkatkan akses pendidikan tinggi dan SDM unggul. Strategi jangka panjang wujudkan Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan transformasi USNI juga tidak lepas dari pemahaman terhadap mahasiswa yang menjadi subjek utama, yaitu Gen Z yang dikenal penuh semangat dan punya impian besar.
PENDIDIKAN adalah hak dasar setiap anak sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
TPPK yang dibentuk di setiap sekolah bertugas melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.
Bantuan yang disalurkan sebesar Rp99.458.850 dan diperuntukan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di Kabupaten Ciamis.
Adapun bantuan yang sudah disalurkan yakni, 30 paket kebutuhan keluarga (family kit), 30 paket kebutuhan anak, beras ukuran 20 kilogram (kg) sebanyak tiga karung,
Aksi kemanusiaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) ke-25.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
BWA merealisasikan bantuan Al-Qur'an kepada peserta doa dan dzikir Jama'ah Dzikir Nurul Wathon Al Hambalangi Wal Khithoh Indonesia sebanyak 1.000 eksemplar untuk 1.000 jamaah.
Bencana pergeseran tanah di Purwakarta berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, dengan 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved