Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYELESAIAN sejumlah masalah yang dihadapi perempuan adat harus mengedepankan peningkatan pemahaman kepada semua pihak, terkait nilai penting keberadaan perempuan adat secara luas dalam proses pembangunan.
"Nilai penting peran perempuan adat yang merupakan bagian dari masyarakat adat terhadap pelestarian budaya nusantara yang merupakan sumber dari nilai-nilai kebangsaan yang kita miliki saat ini, harus benar-benar dipahami oleh semua pihak," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12). Lestari menegaskan hal itu saat menerima Devi Anggraeni (Ketua Umum Persekutuan Perempuan Adat Nusantara AMAN/Perempuan AMAN), Nur Amalia (Anggota Dewan Pakar Perempuan AMAN), dan Meilana Yumi (Ketua Dewan Nasional Perempuan AMAN) di rumah dinas Wakil Ketua MPR di Jalan Denpasar Raya 12, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (14/12).
Menurut Lestari, peran penting perempuan adat dalam memperjuangkan hak-hak dan melestarikan budaya masyarakat adat secara umum membutuhkan dukungan semua pihak, para pemangku kepentingan dan masyarakat, sehingga pemahaman tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya dan hak-hak masyarakat adat harus dikedepankan. Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, untuk meningkatkan pemahaman tersebut membuka ruang diskusi yang melibatkan para pemangku kepentingan dan masyarakat seluas-luasnya, harus dilakukan.
Dengan begitu, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, berbagai isu yang dihadapi masyarakat adat dapat dipahami oleh masyarakat luas dan terbuka kesempatan bagi banyak pihak untuk memberi dukungan dan solusi terhadap sejumlah masalah yang dihadapi. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap konsistensi dalam menyuarakan hak-hak masyarakat adat dan pentingnya peran masyarakat adat dalam melestarikan nilai-nilai budaya luhur yang dapat memperkokoh jati diri bangsa, tidak pernah kendur. Dengan tertanamnya nilai budaya luhur yang merupakan sumber dari nilai-nilai kebangsaan kepada setiap warga negara, bangsa Indonesia siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Perempuan AMAN, Devi Anggraeni, mengungkapkan sejumlah masalah dihadapi perempuan adat, antara lain menghadapi tindak kekerasan saat mempertahankan hak-haknya, baik hak pribadi maupun hak-hak adat secara umum. Pada kondisi seperti itu, ujar Devi, kehadiran Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat sangat diharapkan sebagai dasar bertindak untuk mengatasi sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat adat.
Berdasarkan catatan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rancangan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat sudah dibahas DPR sejak 2009 dan saat ini kembali masuk dalam daftar prolegnas prioritas pada masa sidang DPR 2023. Devi berharap dengan dukungan semua elemen bangsa, pemerintah dan wakil rakyat di parlemen, perjuangan masyarakat adat mempertahankan hak-haknya dapat segera terwujud. (OL-14)
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan meyakini langkah Polri dalam menangani laporan kekerasan akan lebih cepat, tepat dan berpihak kepada korban.
Indonesia didorong untuk memanfaatkan kekayaan budaya dalam mendorong pengembangan industri ekonomi kreatif di tingkat global, termasuk melalui inovasi dan inklusi
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui pemberian keterampilan praktis, wawasan bisnis tajam, dan akses tanpa batas ke pasar global, SheHacks menjadi tonggak penting dalam mempercepat inklusivitas gender.
Pesenggiri Festival 2025 menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukannya upaya antisipatif dalam menyikapi dampak konflik global terhadap perekonomian nasional.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved