Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Mengenal Kalimat Majemuk, Contoh dan Jenisnya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
06/12/2022 21:18
Mengenal Kalimat Majemuk, Contoh dan Jenisnya
Ilustrasi.(DOK Kemendikbud.)


DALAM penggunaan bahasa Indonesia terdapat berbagai jenis kalimat yang biasa digunakan. Salah satunya ialah kalimat majemuk. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Kalimat majemuk terdiri dari beberapa jenis yaitu kalimat majemuk setara, rapatan, campuran, dan bertingkat.

Kalimat majemuk setara

a. Terdiri dari klausa-klausa yang memiliki hubungan setara.
b. Menggunakan konjungsi koordinatif seperti dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, dan kemudian.

Kalimat majemuk setara dibagi lagi.

a. Kalimat majemuk setara sejalan terdiri dari dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sejalan.
b. Kalimat majemuk setara berlawanan terdiri dari dua klausa atau lebih yang saling berlawanan.
c. Kalimat majemuk setara hubungan sebab-akibat terdiri dari dua klausa yang menunjukkan hubungan sebab akibat.
d. Kalimat majemuk setara penguat berfungsi sebagai penguat klausa lain.
e. Kalimat majemuk setara pemilihan memiliki dua klausa yang merupakan pilihan.
f. Kalimat majemuk setara berurutan memiliki kelompok kata yang saling berurutan.

Contoh kalimat majemuk setara.

a. Feri main di depan rumah, lalu makan masakan ibunya.
b. Jono baru saja sampai rumah, tetapi adiknya tidak ada di rumah.
c. Sinta bangun kesiangan, sebab ia tidur terlalu malam kemarin.
d. Pak Rudi memang terkenal pelit, terlebih pada orang yang tidak ia sukai.
e. Saya harus membersihkan rumah terlebih dahulu atau tidak diijinkan untuk menonton konser nanti malam.
f. Ani akan berkunjung ke rumah pamannya dulu setelah itu ia akan pergi ke rumah temannya.

Kalimat majemuk rapatan

a. Memiliki beberapa kalimat tunggal untuk dijadikan sebagai satu kalimat utuh.
b. Biasanya kalimat ini akan dipisah atau digabung dengan menggunakan tanda baca koma (,).
c. Konjungsi yang biasa digunakan pada kalimat majemuk rapatan, antara lain dan, juga, serta, dan lain lain.

Contoh kalimat.

1. Diah membeli sayur, gula, dan beras.
2. Ayah memakan sayur bayam, tahu, dan tempe.
3. Ani sedang duduk di teras bahkan sampai melamun.

Kalimat majemuk bertingkat

a. Memiliki anak kalimat (kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya) dan induk kalimat (kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun).
b. Menggunakan konjungsi meskipun, walaupun, supaya, agar, karena, sehingga, sebab, maka, ketika, apabila, bahwa, dan sebagainya.

Kalimat majemuk bertingkat dibagi lagi.

a. Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu yaitu anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi yang menandakan waktu, seperti sejak, sebelum, ketika, sesudah, sampai, saat, dan lain-lain.

b. Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat yaitu anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi syarat yang menjelaskan suatu kondisi harus dipenuhi oleh kondisi lain.

c. Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan yaitu dihubungkan menggunakan kata penghubung yang menyatakan tujuan/maksud kedepannya, seperti agar, supaya, biar, dan lain-lain.

d. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan yaitu dihubungkan menggunakan konjungsi yang menyatakan perbandingan, seperti ibarat, daripada, bagaikan, seperti, laksana, dan lainnya.

e. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perlawanan (konsesif) yaitu memiliki kata konjungsi yang menyatakan hubungan perlawanan.

f. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sangkalan yaitu memiliki konjungsi yang menyatakan sangkalan.

g. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penyebab yaitu menjelaskan mengenai hubungan sebab dari induk kalimat.

h. Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat yaitu menggunakan kata konjungsi yang menyatakan akibat.

i. Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara yaitu menjelaskan keterangan cara dari anak kalimat ke induk kalimat.

j. Kalimat majemuk bertingkat hubungan alat yaitu memiliki penjelasan mengenai cara atau alat yang digunakan dalam kejadian, biasanya ditandai dengan konjungsi.

k. Kalimat majemuk bertingkat hubungan hasil yaitu memiliki konjungsi yang menunjukkan hasil.

l. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelasan yaitu menjelaskan makna atau penjelasan yang didapat dari induk kalimat.

m. Kalimat majemuk bertingkat hubungan kenyataan yaitu memiliki kata konjungsi, seperti padahal dan sedangkan.

n. Kalimat majemuk bertingkat hubungan atribut yaitu menggunakan kata penghubung yang.

Contoh kalimat.

a. Saat ibu pulang dari pasar, Feri belum ada di rumah.
b. Apabila ayah membeli makan siang, aku akan mentraktirnya makan malam.
c. Fani pergi kesekolah biar mendapat pujian dari bibinya.
d. Gani lebih memilih fisika, daripada kimia.
e. Meskipun dirinya sekarang menjomblo, dirinya tidak merasa kesepian.
f. Fani bertengkar dengan Tias, seakan-akan semua emosinya diluapkan.
g. Rangga menderita penyakit jantung karena dia suka menghisap rokok.
h. Andi memukul Alya, sehingga ibu Alya marah kepada Andi.
i. Ani belajar menggunakan laptop dengan dibantu oleh kakaknya.
j. Kompor listrik bisa menghangatkan makanan tanpa menggunakan api.
k. Juju selalu belajar makanya ia jadi juara satu di kelasnya.
l. Ani berbicara dengan Ria bahwa seseorang telah menculik adiknya saat pulang sekolah.
m. Kerajinan tangan ini sangat mudah padahal pembuatannya rumit.
n. Dia yang makan pisang itu adalah adik saya.

Kalimat majemuk campuran

a. Gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
b. Kalimat majemuk campuran memiliki ciri, yaitu terdiri dari tiga klausa dalam satu kalimatnya.

Contoh kalimat.

a. Keinginan itu selalu tertunda karena Dedi lebih berkonsentrasi ke lembaga pendidikan di luar negeri, sedangkan orang tuanya memilih pendidikan di dalam negeri.
b. Ketika malam mulai mencekam, kutarik selimut itu dan kupejamkan mata ini, tetapi rasa takut itu tidak juga pergi dari hati dan pikiranku.
c. Karena tidak pernah menyimak pelajaran di sekolah, Bobi mendapat nilai jelek dan harus tidak naik kelas. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya