Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

HighScope Latih Siswa SMA Seni Diplomasi 

Gana Buana
23/11/2022 20:55
HighScope Latih Siswa SMA Seni Diplomasi 
Key note speaker di (HSMUN) ke-14 Husain Abdullah.(DOK IST)

SEDIKITNYA 114 siswa dari 15 sekolah menengah atas (SMA) swasta dari 3 provinsi Indonesia, belajar-tanding menjadi diplomat untuk Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di event tahunan HighScope Model United Nations (HSMUN) ke-14, di Jakarta. 

Juru Bicara Mantan Wakil Presiden Jusuf Kala, Husain Abdullah, menyampaikan, para delegasi di HSMUN adalah bagian dari bonus demografi Indonesia yang berkualitas. Mereka telah memiliki visi kebangsaan serta wawasan internasional yang baik. 

Levelnya dalam melihat fenomena internasional atau krisis global seperti climate change perlu dipertahankan dan terus diasah agar semakin berkembang. Para delegasi pun memiliki pengetahuan serta keinginan yang kuat untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi krisis global,” ungkap Husain dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (23/11). 

Rangkaian acara debat dilanjutkan dengan The Conference, Evening Gala, General Assembly dan Closing Ceremony yang diadakan di Sekolah HighScope Indonesia TB. Simatupang. Sekolah HighScope Indonesia percaya bahwa pembelajaran yang paling baik adalah pembelajaran yang sedekat mungkin dengan kehidupan sebenarnya (real life experience).

Baca juga: Kesehatan Mental adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak

Secretary General HighScope MUN 2022 Sultan Muhammad, kegiatan belajar mengajar diatur sedemikian rupa agar dapat mengakomodasi nilai-nilai (value) maupun kemampuan (skills) yang dibutuhkan oleh siswa untuk bisa sukses di masa yang akan datang. HSMUN merupakan wadah yang tepat bagi siswa jenjang pendidikan SMA untuk mengasah skills dan values melalui pengetahuan akan PBB serta permasalahan dunia secara umum. 

Keterampilan lain yang dibutuhkan di abad 21, seperti keterampilan berbicara di depan publik (public speaking), keterampilan menulis (writing skill), keterampilan bernegosiasi (negotiation skill), keterampilan melakukan riset/penelitian (research skill), keterampilan memecahkan masalah (problem solving), pembangunan kesepahaman (consensus building), serta kompromi dan kerjasama (compromise and cooperation) pun diasah selama dua hari ini. Selain itu, para peserta juga diharapkan untuk dapat mengenal serta belajar mengenai diplomasi, isu-isu global, dan mencari solusi atas permasalahan global sejak dini. 

“Seluruh ketrampilan ini dibutuhkan oleh para generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin dan pengambil keputusan di masa depan ketika mereka menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” kata dia. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya