Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwijojo menekankan pentingnya dua jenis apresiasi dari orangtua bagi anak, yakni material rewards dan social rewards.
"Kalau material rewards merupakan apresiasi yang diberikan dalam bentuk benda seperti makanan ringan favorit anak, mainan, stiker atau benda lainnya," kata Vera, dikutip Kamis (17/11).
Sementara, bentuk apresiasi lainnya yang penting bagi perkembangan sang buah hati yaitu social rewards.
Baca juga: Ini Lima Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Anak
Apresiasi itu terdiri dari tiga bentuk yaitu afeksi seperti memberi pelukan, tepukan di pundak, dan ciuman di pipi.
Lalu ada juga kata-kata pujian, serta yang terakhir berbentuk aktivitas seperti orangtua bermain dengan anak tanpa memegang gadget sehingga waktu bersama menjadi berkualitas.
Pemberian kedua jenis apresiasi itu penting bagi anak untuk merayakan pencapaian yang sudah didapatkannya dan bisa meningkatkan kepercayaan diri sang buah hati.
Pencapaian yang dimaksud pun tidak harus selalu yang bersifat besar namun bisa dimulai dari perbuatan kecil yang bernilai positif misalnya seperti menyikat gigi tanpa disuruh atau merapikan tempat tidur sendiri.
Ada baiknya setiap apresiasi yang diberikan oleh orangtua terhadap anak perlu disesuaikan dengan setiap pencapaian yang dilakukan.
Orangtua juga bisa memberikan apresiasi yang sesuai dengan membuat kesepakatan dengan sang buah hati.
Sebagai contoh ibu dan anak menyepakati bahwa anak akan mendapatkan apresiasi berupa cokelat kesukaannya jika hari itu dia ingat untuk mengerjakan pekerjaan rumah tanpa diingatkan.
Namun, untuk beberapa pencapaian yang bisa berdampak positif untuk jangka panjang, orangtua bisa memberikan apresiasi lebih sehingga anak semakin bersemangat melakukan tanggung jawab mereka.
"Ada kalanya, reward perlu diberi bobot lebih untuk membentuk perilaku-perilaku yang diharapkan muncul pada anak," ujar Vera. (Ant/OL-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved