Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PSIKOLOG anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwijojo menekankan pentingnya dua jenis apresiasi dari orangtua bagi anak, yakni material rewards dan social rewards.
"Kalau material rewards merupakan apresiasi yang diberikan dalam bentuk benda seperti makanan ringan favorit anak, mainan, stiker atau benda lainnya," kata Vera, dikutip Kamis (17/11).
Sementara, bentuk apresiasi lainnya yang penting bagi perkembangan sang buah hati yaitu social rewards.
Baca juga: Ini Lima Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Anak
Apresiasi itu terdiri dari tiga bentuk yaitu afeksi seperti memberi pelukan, tepukan di pundak, dan ciuman di pipi.
Lalu ada juga kata-kata pujian, serta yang terakhir berbentuk aktivitas seperti orangtua bermain dengan anak tanpa memegang gadget sehingga waktu bersama menjadi berkualitas.
Pemberian kedua jenis apresiasi itu penting bagi anak untuk merayakan pencapaian yang sudah didapatkannya dan bisa meningkatkan kepercayaan diri sang buah hati.
Pencapaian yang dimaksud pun tidak harus selalu yang bersifat besar namun bisa dimulai dari perbuatan kecil yang bernilai positif misalnya seperti menyikat gigi tanpa disuruh atau merapikan tempat tidur sendiri.
Ada baiknya setiap apresiasi yang diberikan oleh orangtua terhadap anak perlu disesuaikan dengan setiap pencapaian yang dilakukan.
Orangtua juga bisa memberikan apresiasi yang sesuai dengan membuat kesepakatan dengan sang buah hati.
Sebagai contoh ibu dan anak menyepakati bahwa anak akan mendapatkan apresiasi berupa cokelat kesukaannya jika hari itu dia ingat untuk mengerjakan pekerjaan rumah tanpa diingatkan.
Namun, untuk beberapa pencapaian yang bisa berdampak positif untuk jangka panjang, orangtua bisa memberikan apresiasi lebih sehingga anak semakin bersemangat melakukan tanggung jawab mereka.
"Ada kalanya, reward perlu diberi bobot lebih untuk membentuk perilaku-perilaku yang diharapkan muncul pada anak," ujar Vera. (Ant/OL-1)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved