Program Pengembangan Petani Muda Indonesia Terus Digencarkan

Widhoroso
15/11/2022 20:35
Program Pengembangan Petani Muda Indonesia Terus Digencarkan
Kepala Pusat Pendidikan Kementan Dr. Idha Widi Arsanti (kiri), Presiden IFAD Alvaro Lario, dan Stafsus Presiden Billy Mambrasar (kanan).(HO)

MENGGANDENG Kementerian Pertanian (Kementan), Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar mendorong pengembangan petani muda Indonesia dengan membentuk Gerakan Petani Milenial. Program ini juga melibatkan International Fund for Agricultural Development (IFAD), badan khusus PBB yang bekerja membantu sektor pertanian di daerah-daerah rural, dalam hal pendanaan.

"Saya mendengar kabar bahagia, bahwa Program ini akan diluncurkan juga di Indonesia Timur,” ujar Billy di sela-sela kunjungan kerjanya di Subang, (14/11) bersama Presiden IFAD, Alvaro Lario, dan Kepala Pusat Pendidikan Kementerian Pertanian RI, Idha Widi Arsanti.

Dikatakan, Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) bertujuan melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian. Billy menerangkan bahwa salah satu upaya program YESS adalah memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian. Program ini dibiayai oleh IFAD sebesar kurang lebih US$55,3 juta untuk program selama 6 tahun berjalan (2019-2025).

Disebutkan, target yang ingin program ini adalah mencetak 320 ribu generasi petani muda di pedesaan hingga 2025. Sejak 2020 hingga 2022, program ini sudah menyerap 35.288 peserta. Penerima hibah kompetitif adalah sebanyak 1,015 dan jumlah peserta pemagangan di berbagai institusi adalah sebanyak 755 petani.

"Tentunya termasuk Papua dan Papua Barat dengan target 5000 petani muda. Kementan akan mulai dari Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong, lalu bergeser ke Provinsi lain. Ini akan saya sampaikan ke Presiden," sambung Billy.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat kesenjangan usia di di sektor pertanian. Jumlah petani per 2019 mencapai 33,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya 8% atau setara dengan 2,7 juta orang.

Dikatakan Billy, faktor tersebut yang membuat Presiden Jokowi menaruh perhatian penuh kepada peningkatan jumlah anak muda Indonesia di sektor Pertanian sekaligus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan regenerasi petani dalam rangka memperkuat ketahanan pangan Indonesia dalam jangka panjang. 

"Program ini akan sangat membawa perubahan bagi generasi muda Indonesia, khususnya di daerah terluar. Kerjasama ini (Kementan dan IFAD) menjadi sangat penting dan potensial memperkuat ketahanan pangan Indonesia yang berkelanjutan," pungkas Billy. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya