Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
UNIVERSITAS Pancasila (UP) menggelar sosialisasi instrumen Akreditasi Program Studi (APS) Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (Lamemba) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UP, Jakarta, Selasa (15/11).
Dalam sosialisasi instrumen APS Lamemba yang dibuka Rektor UP Prof Dr Edie Toet Hendratno SH MSi FCBArb tersebut antara lain dihadiri Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta Inarno Djajadi sebagai keynote speech.
Selain itu, hadir pula Ketua Dewan Eksekutif Lamemba Prof Ina Primiana, anggota Dewan Eksekutif Lamemba Dr Ahyar Yuniawan, anggota Dewan Eksekutif Lamemba Prof Ria Mardiana Yusuf, serta Wakil Rektor Bidang Akademik UP Prof Dr Sri Widyastuti SE MM MSi.
Anggota Dewan Eksekutif Lamemba Ahyar Yuniawan mengatakan sosialisasi kali ini untuk meningkatkan pemahaman teori para pengelola program studi mengenai tuntutan dan hal-hal lain dalam instrumen APS Lamemba.
"Harapannya, kelak pengelola program studi bisa menyampaikan dokumen evaluasi diri dan kinerja program studi sesuai yang dibutuhkan dalam instrumen APS Lamemba," jelasnya.
Dengan begitu, lanjut dia, ketika pengelola program studi mengajukan proses akreditasi suatu program studi bisa berjalan dengan lancar dan baik.
Ahyar mengakui selama ini tidak ada hambatan dalam proses APS Lamemba suatu perguruan tinggi.
"Yang ada, hanya butuh pemahaman lebih baik. Hal ini bisa diatasi dengan sosialisasi instrumen APS Lamemba secara langsung di hadapan para pengelola program studi," tuturnya.
Baca juga: Mendikbudristek: Pertama Kali Indonesia Jadi Inovator Pendidikan Tinggi
Mengenai instrumen APS Lamemba, sejauh ini memiliki masa berlaku 5 tahun. "Nantinya, sepanjang belum ada kebijakan resmi dari pemerintah untuk menyesuaikan, instrumen tidak berubah," katanya.
"Namun, jika ada tuntutan industri berubah, mungkin juga instrumen berubah. Jadi, tidak harus selalu mengikuti tuntutan pemerintah, tapi juga mengikuti perkembangan industri," terang Ahyar.
Wakil Rektor Bidang Akademik UP Sri Widyastuti menambahkan sosialisasi instrumen APS Lamemba sangat penting.
"Apalagi, program studi-program studi sudah difasilitasi Lamemba melalui klinik yang setiap dua minggu sekali bisa menanyakan sesuatu hal terkait evaluasi diri dan kendala, sehingga ada komunikasi langsung antara program studi dengan Lamemba," ujar Sri.
"Jadi, kesulitan apapun langsung diberikan penjelasan tentang instrumen Lamemba yang baru dengan pemahaman utuh kepada pengelola program studi di setiap perguruan tinggi," jelasnya.
Sehingga, perguruan tinggi merasa terbantu. "Jadi, tak perlu khawatir. Apalagi program studi juga memiliki perkembangan sesuai dengan Renstra (rencana strategis) masing-masing perguruan tinggi," tutunya.
"Pasti ada tahapan-tahapan pengembangan dan tuntutan masyarakat pun makin lebih baik dan berkelas nasional dan internasional. Itu pula yang memang sebenarnya dikehendaki perguruan tinggi untuk menuju level global. Jangan kalah bersaing dengan perguruan tinggi lainnya di luar negeri," terang Sri.
Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta Halim mengatakan pihaknya sangat mendukung program sosialisasi instrumen APS Lamemba. Pasalnya, masih banyak perguruan tinggi yang belum memahami instrumen APS Lamemba.
"Apalagi instrumen APS Lamemba ini baru dari 7 standar jadi 9 standar. Jadi, perlu terus menerus dilakukan sosialisasi agar tumbuh pemahaman bagus sehingga dalam penyusunan proses akreditasi semakin baik, dan target memperoleh peringkat akreditasi lebih baik bisa tercapai. Itu sebabnya, ISEI ingin berkontribusi membantu pemerintah dalam rangka menyosialisasikan instrumen APS Lamemba," tutur Halim. RO/OL-09)
Konsentrasi pelatihan masih lebih banyak di kota besar, sementara tenaga kesehatan di daerah masih menghadapi keterbatasan akses dan distribusi yang tidak merata.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Aceh, kembali menoreh kemajuan. Kali ini Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat (PRHIA) USK dianggap sebagai pusat riset unik.
Adapun IABEE merupakan lembaga akreditasi Internasional bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Ilmu Hukum menjadi salah satu program studi unggulan yang dimiliki oleh Unkris baik untuk jenjang S1, program magister maupun program doctor.
Akreditasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat khususnya di wilayah Pakualaman.
Rektor USK Prof Marwan mengatakan, bersyukur atas keberhasilan lima Prodi Fakultas Pertanian tersebut. Pencapaian ini sangat sejalan dengan tekad USK untuk menjadi World Class University.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Studi: digital technology was inherently never democratic.
MAKAN terlalu banyak makanan berkalori tinggi dan olahan hanya dalam beberapa hari dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam respons otak terhadap insulin.
Konsumsi mangga secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan melawan peradangan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan dengan peradangan kronis tingkat rendah.
Cacat mitokondria mengaktifkan respons stres yang mengubah perkembangan dan fungsi sel-β. Temuan mereka menyoroti mekanisme sebelumnya tidak diketahui yang dapat menjadi pusat diabetes.
Para peneliti dari Universitas Texas di Austin mengidentifikasi mineral langka atau unsur tanah jarang senilai US$8,4 miliar yang terkunci dalam endapan abu batu bara Amerika Serikat (AS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved