Infeksi Covid-19 Berulang Tingkatkan Risiko Gangguan Kesehatan

Basuki Eka Purnama
11/11/2022 13:00
Infeksi Covid-19 Berulang Tingkatkan Risiko Gangguan Kesehatan
Nakes membawa seorang pasien covid-19 di sebuah rumah sakit di Toronto, Kanada.(AFP/Cole Burston)

ORANG yang terinfeksi covid-19 lebih dari sekali memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi mengalami masalah keehatan serius ketimbang mereka yang hanya terinfeksi sekali. Hal itu terungkap dalam sebiah penelitian besar, yang dirilis pada Kamis (10/11).

Jumlah orang yang terinfeksi covid-19 lebih dari sekali meningkat seiring berjalannya pandemi dan virus yang mengalami mutasi.

Para peneliti asal Amerika Serikat mengatakan penelitian terbaru mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, merupakan yang pertama mengenai bagaimana infeksi covid-19 berulang meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Baca juga: Covid-19 Omikron XBB Disebut Bisa Kelabui Antibodi

Para peneliti memeriksa data dari catatan medis 5,8 juta orang dari pusat data Departemen Veteran AS.

Lebih dari 443 ribu orang didata itu terinfeksi covid-19 setidaknya sekali antara 1 Maret 2020 dan April tahun ini.

Sebanyak hampir 41 ribu orang dari kelompok itu terinfeksi covid-19 lebih dari sekali. Sekitar 93% mengalami infeksi dua kali sementara 6% tiga kali dan hampir 1% empat kali.

Sebanyak 5,3 juta orang lainnya tidak pernah terinfeksi covid-19.

Ketika para peneliti membandingkan data medis dengan kelompok lain ditemukan bahwa mereka yang terinfeksi covid-19 lebih dari sekali mengalami peningkatan peluang mengalami gangguan kesehatan lebih lanjut.

Berdasarkan penelitian itu ditemukan bahwa, mereka yang mengalami indeksi covid-19 berulang lebih tinggi dua kali lipat meninggal secara prematur dan tiga kali lipat lebih mungkin dirawat di rumah sakit ketimbang mereka yang tidak pernah terinfeksi covid-19.

Masalah jantung dan paru-paru juga lebih tinggi tiga kali pada mereka yang terinfeksi covid-19 lebih dari sekali.

Infeksi covid-19 berulang juga menyebabkan masalah pada otak, ginjal, serta diabetes.

Para peneliti menyebut risiko itu meningkat seiring banyaknya jumlah infeksi. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya