Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis paru Qamariah Laila mengatakan covid-19 subvarian Omikron XBB mampu mengelabui antibodi, baik yang terbentuk melalui riwayat infeksi varian sebelumnya maupun vaksin.
"Sifat unik dari subvarian ini yaitu bisa mengelabui antibodi. Hal itu menjadi tantangan buat kita," kata Qamariah, yang kini berpraktik di RS Paru Dr H A Rotinsulu itu dalam bincang-bincang kesehatan, yang dikutip Kamis (3/11).
Ia menjelaskan akibat sifatnya yang mampu mengelabui antibodi maka subvarian Omikron XBB berpotensi tidak terdeteksi oleh tes antigen.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tetap Lakukan Prokes untuk Tekan Penyebaran Covid-19 Subarian XBB
Selain itu, subvarian tersebut juga sangat mungkin menjangkiti orang yang sudah pernah terkena covid-19 varian sebelumnya dan orang yang sudah divaksin.
Sebagai turunan dari varian Omikron, subvarian XBB, dikatakan Qamariah, masih memiliki banyak sifat yang sama seperti induknya yaitu mampu menular dengan cepat.
"Bahkan mungkin XBB ini termasuk varian yang lebih cepat penyebarannya ketimbang Omikron," ujar dia.
Meski penularannya cepat, ia menjelaskan subvarian Omikron XBB tidak ganas sehingga gejala yang ditimbulkan pun relatif lebih ringan dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Menurut dia, subvarian Omikron XBB memiliki gejala yang mirip dengan covid-19 varian sebelumnya, bahkan dengan penyakit flu biasa.
Adapun gejalanya, kata dia, di antaranya demam, batuk, sesak nafas, sakit kepala, lemas, dan pegal-pegal.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, Qamariah menyarankan untuk beristirahat di rumah dan menerapkan protokol kesehatan dengan benar supaya tidak menularkan kepada orang lain.
"Gejalanya memang sulit dibedakan. Berhubung kita masih berada dalam pandemi, maka tetap harus waspada. Apabila mengalami gejala seperti itu, demi kewaspadaan, selama gejalanya ringan kan memang tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi jelas perlu isolasi diri, pakai masker, jaga jarak dengan orang terdekat kita, istirahat di rumah," katanya.
"Apalagi kalau sudah terkonfirmasi. Lihat dulu gejalanya, kalau gejala biasa itu boleh dirawat di rumah, isolasi, istirahat, makan bergizi, minum obat sesuai arahan dokter. Apabila terjadi tambahan gejala, segera konsultasikan (ke dokter)," pungkas Qamariah. (Ant/OL-1)
Motsepe memberi lampu hijau kepada Piala Afrika, yang seharusnya digelar pada 2019, setelah bertemu dengan Presiden Kamerun Paul Biya.
Kendati demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan
ADA berapa jumlah klub sepak bola di Eropa? Menurut data Liga Eropa, tercatat ada 1.054 klub di 31 negara Eropa.
"Hari ini ada penambahan 251 kasus konfirmasi positif COVID-19 dan tanpa kematian," kata Dendi Hamdi
”Sebanyak 217 pasien yang kena aturan lockdown sehingga belum bisa pulang meskipun sudah negatif Covid-19,” ujar Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen Budiman, di Jakarta,
"Ini merupakan satu tanda bahwa pandemi covid-19 itu masih ada sehingga fluktuasi atau lonjakan kasus konfirmasi positif selalu terjadi,"
WHO melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.
Upaya edukasi serta strategi di dalam penanganan covid harus tetap menjadi perhatian oleh semua lini.
Covid varian XBB merupakan salah satu subvarian dari omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75 dengan mutasi di S1 dan 14 mutase tambahan di protein spike BA.2
Hingga saat ini, ia mengemukakan subvarian Omicron XBB telah teridentifikasi di 28 negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved