Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PAKAR kesehatan Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan mendapatkan vaksinasi demi terus menekan penyebaran covid-19, terutama subvarian XBB.
"Akan bagus sekali kalau kepada kita juga dapat disediakan vaksin covid-19 bivalen untuk melindungi terhadap varian yang lalu dan juga Omicron yang kini melanda," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, Selasa (25/10).
Prof Tjandra mengatakan hadirnya dua subvarian ini menegaskan pandemi covid-19 belum usai.
Baca juga: Transisi Menuju Endemi, Epidemiolog: Prokes Harus Tetap Dijalankan
Masyarakat, sambung dia, perlu tetap waspada dengan berbagai kemungkinan varian atau subvarian baru covid-19 dan karakteristiknya di waktu-waktu mendatang.
Data menunjukkan, kasus baru covid-19 tercatat lebih dari 3.000 orang atau naik dari sebelumnya sekitar 1.700.
"Itu pun sudah naik dari angka dua hari yang lalu yang 1.600-an. Artinya dalam dua hari naik hampir dua kali," kata Prof Tjandra.
Menurut dia, kenaikan ini karena hadirnya subvarian XBB yang lebih mudah menular dan menghindar dari daya tahan tubuh.
Selain XBB, ada juga sekuen XBB.1, yaitu XBB dengan tambahan substitusi spike di lokus G252V, dan XBC yakni suatu rekombinasi varian Delta dan subvarian Omicron BA.2 sub-varian.
XBC sudah muncul di Filipina pada 18 Oktober 2022. Tercatat sebanyak 193 kasus XBC dilaporkan di negara itu.
Di Inggris, XBC masuk dalam kategori sebagai sinyal yang sedang dimonitor dan diinvestigasi oleh otoritas kesehatan di Inggris, United Kingdom Health Security Agency (UK HAS).
Varian atau subvarian BA.3, BA.4.7, BA.2.75.2, BQ.1, BQ.1.1, BF.7 dan BJ.1. juga termasuk dalam kategori ini.
"Jadi, kita kini nampaknya dalam serangan XBB, dan di dekat kita si XBC sudah pula mengintai. Semua ini menegaskan lagi bahwa kita masih dalam pandemi covid-19, tegas Prof Tjandra, yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Kabalitbangkes itu. (Ant/OL-1)
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.
Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020
Kelima pemain bola itu melanggar protokol medis setelah dikunjungi tukang cukur pribadi tanpa menggunakan masker.
Ia mengatakan hanya ingin bermain ketika adanya protokol medis yang ketat untuk para pemain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved