Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Masyarakat Diminta Tetap Lakukan Prokes untuk Tekan Penyebaran Covid-19 Subarian XBB

Basuki Eka Purnama
26/10/2022 09:30
Masyarakat Diminta Tetap Lakukan Prokes untuk Tekan Penyebaran Covid-19 Subarian XBB
Seorang pengunjung memindai kode batang melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki kawasan Monas di Jakarta.(ANTARA/Agha Yuninda)

PAKAR kesehatan Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan mendapatkan vaksinasi demi terus menekan penyebaran covid-19, terutama subvarian XBB.

"Akan bagus sekali kalau kepada kita juga dapat disediakan vaksin covid-19 bivalen untuk melindungi terhadap varian yang lalu dan juga Omicron yang kini melanda," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, Selasa (25/10).

Prof Tjandra mengatakan hadirnya dua subvarian ini menegaskan pandemi covid-19 belum usai.

Baca juga: Transisi Menuju Endemi, Epidemiolog: Prokes Harus Tetap Dijalankan

Masyarakat, sambung dia, perlu tetap waspada dengan berbagai kemungkinan varian atau subvarian baru covid-19 dan karakteristiknya di waktu-waktu mendatang.

Data menunjukkan, kasus baru covid-19 tercatat lebih dari 3.000 orang atau naik dari sebelumnya sekitar 1.700. 

"Itu pun sudah naik dari angka dua hari yang lalu yang 1.600-an. Artinya dalam dua hari naik hampir dua kali," kata Prof Tjandra.

Menurut dia, kenaikan ini karena hadirnya subvarian XBB yang lebih mudah menular dan menghindar dari daya tahan tubuh.

Selain XBB, ada juga sekuen XBB.1, yaitu XBB dengan tambahan substitusi spike di lokus G252V, dan XBC yakni suatu rekombinasi varian Delta dan subvarian Omicron BA.2 sub-varian.

XBC sudah muncul di Filipina pada 18 Oktober 2022. Tercatat sebanyak 193 kasus XBC dilaporkan di negara itu.

Di Inggris, XBC masuk dalam kategori sebagai sinyal yang sedang dimonitor dan diinvestigasi oleh otoritas kesehatan di Inggris, United Kingdom Health Security Agency (UK HAS).

Varian atau subvarian BA.3, BA.4.7, BA.2.75.2, BQ.1, BQ.1.1, BF.7 dan BJ.1. juga termasuk dalam kategori ini.

"Jadi, kita kini nampaknya dalam serangan XBB, dan di dekat kita si XBC sudah pula mengintai. Semua ini menegaskan lagi bahwa kita masih dalam pandemi covid-19, tegas Prof Tjandra, yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Kabalitbangkes itu. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya