Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Orangtua Diimbau Perhatikan Perilaku Anak Kecanduan Gawai

Mediaindonesia.com
09/11/2022 18:40
Orangtua Diimbau Perhatikan Perilaku Anak Kecanduan Gawai
Kecanduan penggunaan gawai pada anak dapat menyebabkan banyak dampak buruk terhadap perkembangan psikologis dan kesehatan mereka.(DOK Kemenkominfo.)

KEMAJUAN teknologi yang cepat dan tak terbendung memberikan begitu banyak dampak bagi penggunanya. Selain dampak positif, ada pula dampak negatifnya. Saat ini gadget (gawai) menjadi perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari segala kegiatan dan aktivitas kita. Bahkan saat ini banyak dari orangtua yang menjadikan gawai sebagai alat menenangkan anaknya yang sedang rewel. 

Penggunaan gawai pada anak tidaklah dibenarkan, apalagi digunakan dalam waktu yang cukup lama. Jika anak dibiarkan menghabiskan waktu yang lama dengan gawai bisa menyebabkan kecanduan. Kecanduan penggunaan gawai pada anak dapat menyebabkan banyak dampak buruk terhadap perkembangan psikologis dan kesehatan mereka.

Psikolog klinis & Director of Alpas.id Olphi Disya Arinda mengimbau orangtua memperhatikan perilaku anak yang menggunakan gawai. "Jika anak mengalami perubahan suasana hati dan menunjukkan tantrum serta hanya fokus pada internet atau medsos, bisa dikatakan anak mengalami gejala kecanduan gadget. Ciri lain ialah sikap menarik diri dan mengabaikan kepentingan sekolah," katanya dalam webinar tentang Deteksi Dini Adiktif Gadget pada Anak yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi pada Rabu (9/11).

Jika terus dibiarkan, anak dapat mengalami berbagai gangguan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. "Anak yang kecanduan gadget dapat mengalami masalah dalam perkembangan otaknya. Selain itu, hal tersebut memengaruhi aspek fisik, sosial, relasi, dan emosi mereka. Oleh karena itu lebih baik mencegah anak dari kecanduan dan pengaruh negatif gadget," jelasnya.

Praktisi Pendidikan & Pembicara Publik Ita Sembiring mengimbau orangtua untuk terlebih dahulu menjadi pengguna gadget yang beretika. "Jadilah orangtua yang paham akan dampak dan ancaman serta bahaya dari penggunaan gadget yang berlebihan. Jika kita telah paham akan semua itu, baru kita bisa mengajak dan menjadi contoh yang baik bagi anak dalam menggunakan gadget," terangnya.

Ita juga mengajak orangtua menjadi navigasi bagi anak dalam penggunaan gawai dan ruang digital. "Kenali perilaku anak kita yang menggunakan gadget dan ajak mereka diskusi agar tidak selalu berlarut dalam menggunakan gadget. Selanjutnya edukasi anak tentang penggunaan dan risiko yang dapat terjadi di ruang digital," jelasnya.

Sociopreneur praktisi pendidikan Kristiyuana menekankan kepada orangtua agar membangun ruang digital yang aman buat anak. "Mari menjadi orangtua yang belajar mengikuti perkembangan zaman dan mengajak anak-anak untuk menggunakan internet sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman," katanya.

Ia menghimbau orangtua berhati-hati agar anak tidak menjadi korban kejahatan di ruang digital. "Modus kejahatan dengan memanfaatkan layanan internet untuk menipu dan mengambil keuntungan dari orang lain saat ini makin banyak terjadi. Bentuk penipuan berupa phising dan scam sangat mudah terjadi kepada anak jika kita sebagai orangtua tidak mengawasi anak dalam menggunakan gadget," katanya.

Terakhir kreator konten Teuku Daffa mengajak orangtua untuk siap dalam menghadapi perubahan dan perkembangan teknologi. "Tugas orangtua mempersiapkan anak menghadapi zamannya. Sebagai orangtua, mari kita lebih dahulu paham dan kenal akan kemajuan era digital saat ini dan era ke depan agar anak kita nanti tidak tertinggal jauh," jelasnya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya