Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PEMERINTAH terus menggenjot capaian vaksinasi covid-19 untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat virus menular tersebut, terutama pada kelompok lansia. Berdasarkan data yang ada saat ini, kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak.
“Vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita terutama yang usia lanjut,” ujar Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin di Jakarta, Rabu (9/11)
Menkes Budi mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien covid-19 dengan kondisi berat hingga kritis di rumah sakit dan pasien yang meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap terutama vaksin booster.
Tercatat dari Periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 sebanyak 27.081 pasien konfirmasi positif covid-19 mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, hampir separuh atau sebanyak 10.639 pasien memiliki gejala sedang, berat hingga kritis, dimana 74% diantaranya belum mendapatkan vaksin booster.
Baca juga: Fasilitas Kesehatan di Kota Semarang Diserbu Warga Minta Vaksinasi Booster
Sebanyak 1.373 pasien tercatat meninggal dunia pada periode yang sama, dimana 84% diantaranya belum mendapatkan vaksin booster. Kematian tertinggi pada kelompok lansia dan 50% lansia ini belum mendapatkan vaksinasi.
“Kalau sudah booster, risiko kesakitan dan kematian karena covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin,” tutur Menkes Budi.
Menkes menyebut meski capaian vaksinasi dosis lengkap pada level nasional cukup menggembirakan, tetapi capaian vaksinasi lansia masih belum memenuhi target. Sebanyak tujuh dari 34 provinsi di Indonesia belum dapat mencapai 70% target vaksinasi lansia dosis pertama. Sementara sebanyak 24 provinsi belum dapat mencapai 70% target vaksinasi lansia dosis kedua.
Demikian halnya dengan cakupan vaksinasi booster covid-19, dimana baru 3 provinsi di Indonesia yang memenuhi target 50% lansia yaitu Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Barat. Sementara 8 Provinsi berada di kisaran 30-45%, dan sisanya masih dibawah 30% lansia sudah divaksinasi.
Menkes Budi meminta kepada seluruh dinas kesehatan untuk terus menggenjot capaian vaksinasi di wilayahnya masing-masing. Dengan mengaktifkan sentra-sentra vaksinasi hingga upaya jemput bola kepada masyarakat.
“Sekali lagi pesan saya satu, segera booster, agar seluruh masyarakat kita terlindungi dari covid-19,” pungkas dia.(OL-5)
Para peneliti mengungkapkan bahwa kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Mpox (Monkeypox) cenderung menurun seiring berjalannya waktu
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi covid-19 sebelum melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini.
Meski kasus covid-19 saat ini dapat dikendalikan, masyarakat tidak boleh lupa bahwa masih ada kelompok seperti penderita komorbid, lansia, dan anak-anak yang rentan infeksi.
Antibodi yang terbentuk dari vaksin biasanya bertahan 6 bulan dan paling lama 1 tahun sehingga harus diperbarui kembali.
“Iya 5.000 dosis vaksin covid-19 sudah diterima dan mulai hari ini (Selasa, 19/12) didistribusikan ke kabupaten dan kota,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Nyoman Gede Anom
Acara vaksinasi booster dengan sasaran 1.600 orang ini menggunakan vaksin AstraZeneca dan Moderna serta vaksin dosis 1 dan 2 dengan menggunakan Astrazeneca dan Moderna.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan fakta mengejutkan. Di Indonesia, katanya, dua orang meninggal karena tuberkulosis (Tb) setiap lima menit.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Kebijakan yang dibuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kerap kali menimbulkan polemik.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus covid-19, masyarakat diimbau untuk tidak panik.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik menyikapi peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved